Sembilan belas

1530 Words

Senja yang datang lalu diam Berarak pergi kemudian hilang Malam yang datang lalu diam Menabur bintang temani bulan Engkau yang datang lalu diam Menabur kasih rasa yang tak ku punya Mengukir mimpi yang tak pernah ada Namun sayang beribu sayang Dalam diam kau menghilang Berjalan pergi seakan lupa Bahwa aku merengkuh luka Yang takkan pernah bisa ku jadikan semula Eidelweis Tik Deanova tersenyum, kembali memasukan ponselnya ke dalam saku setelah berhasil mengambil gambar puisi kesukaannya di hari senin pagi. Dua hari di akhir pekan dia habiskan hanya di dalam rumah, bertengkar dengan Adiknya yang juga tidak memiliki acara sepanjang akhir pekan. Padahal Deanova berencana untuk mampir ke kosan Ana, tapi rasanya tidak etis menghampiri gadis itu di akhir pekan di saat dirinya bukan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD