Lembaran yang aku goresi dengan tinta ini
Selalu berkisah tentang kamu..
Tentang bagaimana kamu berjalan..
Bagaimana kamu tersenyum..
Dan bagaimana kamu membuat ku jatuh
Pada apa yang orang sebut Cinta..
Apakah Cinta segila ini?
Membuat ku merindu..
Membuat ku gulana..
Membuatku tersenyum hanya dengan mendengar nama mu..
Apakah cinta sebodoh ini?
Sampai aku tidak bisa berhenti
Tentang apa yang sebenarnya tidak pernah kurasa memulainya..
Eidelweiss
Pria itu, Deanova Stephano terpekur di depan mading jurusannya, matanya memandangi lekat pada baris-baris kalimat yang sesungguhnya tidak begitu dia mengerti dengan baik.
Dean mengambil gambar secarik kertas yang tertempel di mading jurusan dengan kamera ponselnya. Kegiatan nya ini sudah berlangsung selama dua minggu belakangan ini.
Dua minggu lalu, saat matanya jatuh cinta pada barisan tulisan yang tidak sengaja dilihatnya saat dia berniat melihat hasil ujiannya. Tulisan yang di abaikan orang lain, justru berhasil menarik perhatian nya.
Tulisan tentang bait demi bait seseorang mendeskripsikan perasaan cintanya yang entah untuk siapa. Tulisan dengan berbagai kata kiasan yang sulit di mengerti namun dengan mudah Dean mengerti.
Tulisan yang membuat dia gila lalu mencari diam-diam siapa yang menulisnya.
Tulisan Eidelweiss nya... Entah siapa dia, yang pasti kau harus tau bahwa seorang Deanova Stephano telah terjatuh pada setiap tulisan yang dibuatnya.
*