Membuat penasaran

1050 Words

Liana pun tersenyum menatap adiknya. Kemudian wanita itu masuk ke dalam ruang perawatan Cantika. Mengusap pipi lembut Cantika dengan penuh perasaan. Hatinya bergejolak. Lagi-lagi Liana merasa dirinya begitu lemah dan ingin menangis kembali. Tapi Liana berusaha bertahan. Dia tak boleh terlihat lemah di hadapan Cantika. Jika dia sendiri tak mampu menguatkan hatinya, bagaimana mungkin dia bisa menguatkan hati Cantika? "Bagaimana kondisi mu? Apa ada keluhan yang menyakitkan?" Tanya Liana begitu lembut pada Cantika. "Enggak ada, Kak. Cuma enggak tahu kenapa kepala belakang ku terasa seperti kesemutan," ucap Cantika terkekeh. "Sepertinya itu efek berendam di air es kali ya. Untung enggak dikasih sirup?" Ucap Bryan menggoda Cantika. Selera humor pria itu sangat pandai mencairkan suasana. Cant

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD