Suasana hening masih menyelimuti lorong ruangan ICU. Bryant masih tampak duduk gelisah sambil terus berkali-kali menatap ke arah lampu emergency. Berharap lampu itu segera berubah menjadi hijau, pertanda bahwa pertolongan pertama bagi Cantika berhasil. Sayangnya lampu tersebut masih saja padam. Di sisi lain, Liana dan Melia tampak duduk bersisian. Liana tampak memeluk Melia yang sedang memangku putrinya. Air mata masih saja mengalir di pipi mereka. Dengan bibir bergetar yang terus meramalkan doa keselamatan untuk Cantika. Dan tak lama kemudian, lampu emergency pun menyala hijau. Diikuti dengan pintu ruang ICU yang terbuka lebar. Menampilkan sosok dokternya dan beberapa perawat yang keluar dari ruangan. Menyadari hal itu, Bryant, Melia dan Kak Liana pun segera bangkit dari kursi. Kemudi