Semoga

1274 Words

"Astaga," gumam Orlando menjambak rambutnya sambil berjalan menjauh dari tempat laknat ini. Sungguh tidak seharusnya dia kembali menikmati gemerlap malam. Karena Orlando sudah bersumpah tak akan pernah menyakiti Aurel. Dan hari ini dia sendiri yang melanggar sumpahnya. Kini pria itu berjalan cepat menuju parkiran mobilnya. Dan langkahnya berhenti saat melihat sosok wanita yang menangis sambil memeluk pria. Hatinya pun meradang. "Cantika," gumam Orlando. Kemudian pria itu membuang wajahnya. Benar-benar enggan menatap Cantika yang menangis sambil memeluk Demian. Pria itu pun segera masuk ke dalam mobilnya. "Arrrggghhh!!!" Geram Orlando menjambak rambutnya. Mengapa Cantika harus selalu muncul dalam pikirannya. Dia benar-benar marah. Karena nyatanya wanita itu sama saja seperti wanita lai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD