Rasanya mustahil

1028 Words

"Apa? Cantika di rumah sakit Surya Medika?" Ucap Liana begitu terkejut. *** "Ya, Kak. Saat ini Cantika sedang di ICU," ucap Bryan. "Baik kalau begitu aku akan segera ke sana," ucap Liana kemudian segera memutus panggilan telepon tanpa salam. Semua itu dilakukan karena Liana sangat panik. Sungguh Liana takut terjadi hal buruk pada Cantika. Karena saat ini hanya Cantika satu-satunya keluarga yang tersisa dalam hidupnya. Sudah tak ada lagi siapa-siapa. Sedangkan Bryant segera kembali ke ruang tunggu. Sebuah lorong yang berada di depan ruang ICU. Bryant pun duduk sambil memijit pelipisnya yang terasa pening. Pria itu pun memejamkan matanya sambil terus merapalkan doa. Doa demi keselamatan Cantika. Setidaknya saat ini Bryant cukup lega karena sudah memberikan kabar buruk ini pada keluarg

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD