Menghangat hati

1065 Words

Tak terasa perjalanan pun sampai di tempat tujuan. Tempat permainan anak-anak di taman malam yang penuh kelap-kelip lampu taman. "Sudah lewat waktu magrib. Sholat dulu ya," ucap Orlando. "Sholat di mana?" Tanya Cantika. Gadis itu memutarkan pandangannya mencari tempat beribadah umat Islam. Nyatanya dia tak menemukan sama sekali. "Itu di depan kita kan masjid," ucap Orlando. Cantika pun tersenyum. Sungguh penampilan masjid di hadapannya sama sekali tidak menunjukkan bahwa itu adalah masjid. Bangunan nya lebih mirip sebuah gedung perkantoran. Mungkin karena perbedaan kultur wilayah di mana London adalah negara pecinta kerja. "Yaudah kita gantian sholat nya. Ade jaga Aray dulu. Abang duluan yang sholat," ucap Cantika. "Tunggu sebentar ya," ucap Orlando. Kini Cantika pun tersenyum

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD