64. Suka

1028 Words

Kedua lelaki itu melihat Resya yang berdiri tak jauh dari mereka. Dengan memilin jari-jemari, nampaknya gadis itu sedikit enggan untuk menganggu keduanya mengobrol. Tapi, detik berikutnya Gio menyusul kekasihnya itu dan tersenyum manis. "Kenapa? Kok udahan ngobrolnya?" tanya Resya yang penasaran, Gio justru lebih memilih meninggalkan Rio. Bukankah ini adalah momentum yang jarang bagi saudara kembar untuk mengobrol? Mengingat kebanyakan saudara kembar itu sulit untuk saling bertukar cerita barang sebentar. Gio meraih tangan Resya dan menggenggamnya, tangan kirinya menyelipkan anak rambut yang diterpa angin malam, kebelakang telinga Resya yang terlihat indah karena memakai anting-anting permata, walau terlihat sederhana namun tetap.membuat gadis itu terlihat anggun. "Aku tahu, kamu past

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD