Sakit

937 Words

Raffa tertidur tengkurap di atas punggung Fatur. Pria itu juga sama, Dena yang melihatnya menggeleng pelan. Biarpun keduanya tidak akur, tetap saja melihat mereka damai seperti ini rasanya membuat ia senang. "Tur, bangun. Gak ke kantor?" "Nanti," jawabnya masih dengan nata yang tertutup. Raffa terbangun, pria kecil itu menampar pipi Fatur dengan kesal. Plak "Astaga, anak gengsi! Yang bener aja." Raffa memeluk leher Fatur dari belakang. Pria kecil itu menggesekkan wajahnya pada rambut belakang Papanya. "Papa … Raffa ikut ya." "Gak ada, kamu kerjaannya cuman bikin kacau." "Mama …," rengek Raffa dengan tangan yang sudah menjambak rambut Fatur. Fatur meringis. Tidak bisakah ia tidur dengan tenang? "Raffa, gak boleh gitu." Dena mengusap tangan Raffa pelan agar melepas jambakannya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD