Raffa benar-benar dilarikan ke rumah sakit malamnya. Pria kecil itu kini terbaring di brankar dengan infusan.
Fatur langsung memecat Reta. Enak saja, anaknya terbaring di rumah sakit, wanita itu enak-enakan bekerja di tempatnya? Jangan harap!
"Mama … badan Raffa lemes."
Raffa mendesis pelan. Pria kecil itu memegang perutnya sendiri. "Ma … suruh Papa beli makanan yang banyak dong."
"Biar ada kerjaan," sambungnya.
Fatur mendengkus kesal. Sebenarnya, Putranya ini punya dendam apa?!
"Raf, udah malem …."
"Gak Papa, nanti Papa ditemenin sama Tante Kun di mobil, iya kan Sosis lompat?" tanya Raffa seraya melirik ke arah Om Ocong yang sibuk menonton televisi.
"Hah? Iya … iya …."
Fatur melirik ke arah pandang Raffa. Di sana tidak ada siapa-siapa. "Raffa, sosis lompat mukanya kaya apa?" tany
