Mawar

916 Words

Raffa dan adiknya—Riffa. Kini tengah duduk di pohon rambutan seraya memetik satu persatu dan memakannya di sana. Umur Riffa baru menginjak 12 tahun. Keduanya terbilang kompak karna karakter Riffa yang bisa dibilang tomboi. "Bang jorok, masa udah ngupil langsung makan rambutan!" kata Riffa saat melihat Raffa yang baru saja selesai mengupil. Dengan rambutan di tangannya, cowok itu menatap adiknya dengan satu alis yang terangkat. "Vitamin," jawabnya acuh tak acuh. "Mau nyobain gak?" tanya Raffa seraya menyodorkan rambutannya. "Ogah, makan aja sana sendiri." "Enak tau, rambutan rasa upil. Kaya ada asin-asinnya gitu," jawab Raffa. Cowok itu menatap buah rambutan dengan mata yang berbinar. Kemudian, ia menciumnya, "Ini rambutan, kalau di sini—" Raffa menyentuh dadanya sendiri, "—ada Lily

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD