Bab 11

2032 Words

Suara petir yang bersahutan tak dapat menyentuh gendang telinga Freysia. Indra pendengarannya seakan tertutup sehingga dia tidak dapat mendengarkan apa-apa. Hanya suara Antares yang terdengar di telinganya, selain itu tidak ada. Pria itu mendorongnya hingga punggungnya menempel ke tembok tanpa berhenti sedetik pun menciuminya, Bahkan Antares tidak memberikannya jeda untuk mengambil napas. Dia juga tidak merasakan kehabisan udara, seolah pasokan oksigen di paru-parunya sangat banyak. "Malam ini tetaplah di sini, Fre!" pinta Antares disela ciumannya. Freysia mendorong d*da pria itu pelan, menggeleng begitu tautan bibir mereka terlepas. "Aku tidak bisa," ucapnya terengah. Freysia meringis di dalam hati. Ternyata, meskipun tidak merasakan dadanya terbakar saat berciuman tadi, tetap saja d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD