Tapi lagi-lagi harapan Gaesha tidak terwujud. Di lift tadi, dirinya berharap bahwa dua karyawan yang mengobrol di depannya bukan lah bagian dari divisi nya. Sayangnya, begitu Gaesha masuk ke dalam ruangan bersama dengan Manajer dan diperkenalkan di depan semua orang, matanya langsung tertuju pada dua wanita itu yang duduk di kubikel paling depan. Saat itu Gaesha hanya bisa memasang senyum kaku. Lalu tidak lama setelahnya, dia menyaksikan balasan atas kesombongan dan kelalaian yang dilakukan oleh seniornya, yang baru dia ketahui bernama Ema. Gadis yang dengan percaya diri mengatakan bahwa tugasnya aman karena deadline sore, kelihatan kelimpungan ketika komputer di meja kerjanya tidak dapat digunakan seperti biasa. Gaesha mulanya hanya memperhatikan raut panik gadis itu, toh dia pikir it

