19

1526 Words

Bintang tidak mengindahkan wajah panik dan terkejut yang terlihat dari Gaesha. Yang jadi perhatiannya adalah perban yang ada di kepala gadis itu, juga dengan wajah pucat pasi nya. Tanpa memperdulikan sekitar, Bintang langsung memegangi kening Gaesha sangat pelan, menekannya kemudian. "Siapa yang bikin kamu jadi begini?" tanyanya cemas. Gaesha tampak kikuk, buru-buru melepaskan tangan Bintang dari keningnya. "Bukan siapa-siapa. Aku nabrak tiang tadi. Tapi gimana kamu bisa disini? Kamu sakit juga? Sakit apa?" Menyadari bahwa Gaesha juga mengkhawatirkan dirinya yang tiba-tiba muncul di rumah sakit, Bintang berani menarik kesimpulan sendiri bahwa gadis itu juga masih perduli padanya. "Ehem!" Deheman keras yang berasal dari samping Gaesha, menarik perhatian keduanya. Bintang menaikan se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD