Telepon Penting

1011 Words

Regan pagi ini terpaksa harus mengambil alih tugas direktur, kecelakaan kecil itu tak mengharuskan direkturnya berkantor tanpa seizin suami. Regan senyum senyum sendiri, pantas saja sahabatnya itu lengket bagaikan prangko, namun setidaknya dia lega, karena skandal yang dia takutkan itu tak akan pernah terjadi. Laki-laki bodoh mana yang mau meninggalkan isteri cantik dan cerdas seperti Leona. Andai itu ada maka laki-laki itu bisa dikatakan bodoh. "Teganya mereka menyembunyikan hal penting ini dariku!" sungut Regan di dalam hati. Jika teringat bahwa mereka mengibulinya, dia sempat kesal juga, bisa-bisanya mereka menyembunyikan hal sepenting itu. Tapi tak apalah, ada benarnya juga. Sedang tekun mempelajari dokumen, tiba-tiba telepon berdering. "Hallo..." Tak ada suara di seberang sana,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD