melihat mami tadi hati ku menjadi tak karuan, seolah merupakan pertanda bahwa keberadaan dia merupakan petaka. aku jadi mencurigai papi, apa jangan - jangan mami berada di sini karena papi yang memberi tahu kan nya. perasaan ku semakin tidak karuan, aku jadi semakin penasaran apa tujuan mami kemari. aku pun terdiam, menatap kebencian kepada mami, dan aku pun terus amit amit mengelus perut ku berharap anak ku tak memiliki sida aneh sepertinya tak bisa membayangkan jika anak ku harus mirip sepertinya ketika sedang hamil membenci nya terus menerus, "kamu kenapa melamun terus, hihi sayang" papi yang tahu sedari tadi aku kesal seolah menghibur ku dengan tawanya yang menyebalkan karena papi membuyarkan lamunan ku, seolah tau aku sedang mencurigainya, apabila dia berani menyakiti ku seperti

