Hati ku hancur saat ini, bagaimana bisa dia melakukan hal setega ini.
"aku tidak main ke apartemen nya tadi hanya mengantrakan nya sampai lobby, itu dia hanya menawarkan apabila aku mampir k unit nya Cia"
papi terlalu banyak menjelaskan sehingga aku pun sulit untuk mencerna apa yang ia bicarakan. kepala ku pun mulai terasa sakit. tanpa banyak bicara lagi aku puj hanya berjalan keluar kamar tak mengindah kan penjelasan papi, aku langsung terbaring di kamar anak anak bersama bibi, bi nyai pun sudah nyenyak tertidur para bayi pun sudah kenyang dan terlenyap, aku pun berbaring di sofa, dengan kepala yang berat.
pikiran ku pun kacau, tak bisa lagi ku berpikir tentanh perbuatan papi, pesan itu membuat hidup ku tertekan, pria yang selama ini ku bangga kan menjadi suami, pria yang ku anggap
