Hari ini papi berangkat ke kantor lebih awal, aku bangun tidur dia sudah tak ada di rumah, hanya meninggalkan secarik kertas di meja samping tempat tidur.
"Aku sudah membuat sarapan untuk Mu, uang untuk belanja keperluan mu sudah ku transfer, Aku kerja dulu sayang"
Aku segera menggumpal kertas itu lalu melempar nya, entah kenapa aku sudah mulai merasa tak nyaman, Kemarin sangat melelahkan untuk ku. Hal yang membuat ku senang dalam batin tetapi tidak menyenangkan untuk hari Ku.
Perselingkuhan memang tak baik, apalagi dia adalah mertua Ku sendiri, bagaimana jika ini berlangsung terus menerus, bangkai yang mati pun pasti akan tercium aroma busuk nya, apalagi ini hal yanh lebih hina dari aroma itu.
Aku pun hanya menangis, seseugukan di tempat tidur aku menatap hina perbuatan ku di ruma
