Gladys story
ini cerita tentang seorang anak remaja bernama Gladys senja amara dia adalah gadis yang sangat ceria dan manja.tapi singkat cerita terjadilah sebuah peristiwa yang membuat awal keterpurukan dalam hidupnya sosok yang selalu menguatkan dia dan menyayangi dia kini telah pergi untuk selamanya dan itu membuat Gladys sangat lah sedih karena ayah dan ibunya sudah bercerai dari lama dan Gladys ikut ibunya tapi setelah ibunya pergi untuk selamanya Gladys tinggal dengan ayahnya menurut Gladys tempat ini sangatlah asing karena tidak ada kehangatan sama sekali disini saat saudara saudara Gladys tertawa dan bercanda dengan ayahnya dan ibu tirinya Gladys hanya cuma bisa melihatnya karena tak ada seorang pun yang memperdulikan nya.hari hari Gladys selalu sepi tak ada senyuman keceriaannya lagi karena kesepian itu Gladys menciptakan sebuah imajinasi di pikirannya dia selalu bahagia karena imajinasinya dan dia rasa kehidupan dalam imajinasinya lebih menyenangkan daripada kehidupannya yang dia jalani sekarang sampai sampai dia lupa akan sekitarnya di sekolah pun dia tidak memperdulikan guru dan tugas tugas sekolahnya bahkan dia di anggap gila oleh semua teman temanya sampai sampai ayah Gladys sering di panggil ke sekolah Gladys dan guru pun sering bertanya kepada ayah Gladys apakah anak nya itu sudah gila? dan setiap ayah Gladys di panggil oleh sekolah Gladys selalu mendapat pukulan dan hinaan dari ayah nya dan ibu tirinya.
hingga di suatu waktu Gladys ini di usir oleh ibu tirinya karena dia sering bermasalah di sekolah dan Gladys pun pergi meninggalkan rumah ayahnya itu awalnya dia bingung ingin pergi kemana tapi dia teringat nenek nya jadi pergilah Gladys ke rumah nenek nya.
sesampainya di rumah nenek Gladys pun mengetuk pintu dan mengucapkan salam "assalamualaikum nek"ujar Gladys
"waalaikum salam"ujar sang nenek sembari keluar dan membuka pintu
"nek ini Gladys apakah boleh Gladys tinggal bersama nenek?"ujar gladys sembari menyalami nenek nya
"oh..ini cucuku Gladys toh ,ya boleh lah masa cucu nenek yang cantik ini gak boleh tinggal bersama nenek lagi pula nenek juga kesepian tak ada teman di rumah ini cuk" ujar sang nenek
"terima kasih nek "ujar Gladys
"ya sudah ayo silahkan masuk cuk "ujar nenek sembari menggandeng Gladys masuk kedalam rumahnya. setelah itu Gladys pun langsung membereskan barang barang dan beristirahat sejenak sebenarnya Gladys itu gadis penurut tapi hanya dengan orang orang yang membuat dia nyaman saja tapi air mata Gladys jatuh begitu saja menangis adalah rutinitas dia sekarang karena dia tak tau harus bahagia dengan cara apa semua orang menganggapnya aneh dan gila semua orang tak ada yang mengerti tentang dia belum lagi dia sangat merindukan ibunya tapi tiba tiba suara pintu terbuka dan munculah nenek nya setelah menyadari bahwa cucunya itu menangis nenek nya langsung memeluk Gladys dan menenangkannya tangis Gladys semakin pecah seolah olah dia ingin menunjukan kepada semua orang bahwa dia tidak baik baik saja karena setiap hari dia selalu berusaha menahan air matanya dan memasang tameng muka datar dan seolah olah dia seperti gadis yang jahat karena selalu membuat ulah di sekolah setelah itu tangisan Gladys pun reda nenek nya pun mulai bertanya pada Gladys
"kenapa engkau menangis cucuku ceritakan kepada ku apa yang sebenarnya terjadi tak apa apa kau tak perlu risau karena nenek mu ini hanya ingin mendengar keluh kesah mu dan ingin menyemangati mu " ujar sang nenek akhirnya Gladys pun menceritakan semua kesedihannya kepada sang nenek
tentang dia yang dianggap aneh dan gila karena dunia imajinasinya,tentang perlakuan keluarganya bahkan dia juga bercerita tentang kesedihannya karena ditinggalkan sang ibu sang nenek pun mengerti sekarang tentang perubahan cucunya sebenarnya sang nenek selalu ke sekolah Gladys untuk melihat cucunya tapi dia merasa cucunya itu menjadi pemurung dan semuanya sudah terjawab bahwa cucunya dalam keadaan yang tidak baik baik saja dan nenek nya Gladys pun memberikan semangat kepada Gladys dan menyuruh Gladys bangkit kembali setelah itu nenek nya pun mengajak Gladys untuk makan karena sepertinya Gladys belum makan sehabis makan neneknya pun berkata bahwa dia sudah mempersiapkan sekolah baru untuk Gladys awalnya Gladys menolak untuk sekolah karena dia tak punya cita cita lagi jujur saja cita cita Gladys dulu hanya ingin membahagiakan ibunya dengan kesuksesannya tapi ibunya sekarang sudah meninggal jadi untuk apa toh sekolah karena tidak ada yang dia inginkan tapi sekarang pikirannya mulai sadar bahwa seandainya ibunya masih hidup ibunya tidak akan bangga karena dia patah semangat dan Gladys pun pikir pikir lagi bahwa dirinya berhak bahagia dan sukses dan dia juga ingin menunjukan kesemua orang bahwa dia juga bisa berhasil dan akhirnya dia pun
memutuskan untuk sekolah lagi dan mengejar mimpinya.
keesokan harinya dia berangkat ke sekolah barunya tapi Gladys tak ingin mempunyai teman baru karena buat apa pada akhirnya pas dia terpuruk pun tak ada satu temanya pun yang mengerti dia justru malah dia malah dijadikan bahan ledekan teman temanya oleh karena itulah Gladys tak ingin mempunyai teman sekarang. semuanya pun berjalan dengan lancar tapi semua orang masih tetap menganggap Gladys aneh dan tak ada yang mendekatinya karena semua temanya takut kepada Gladys karena dia sering tertawa sendiri bahkan seolah olah dia mempunyai teman untuk bicara padahal tak ada yang bicara dengan nya hari hari Gladys pun berlalu dengan cepat walaupun tak sebahagia waktu dulu tapi sekarang Gladys merasa lebih baik oleh kehadiran neneknya dan mulai bisa tersenyum walau hanya kepada neneknya suatu hari saat Gladys menunggu di halte bis tiba tiba ada seorang gadis sebaya dengan nya menghampiri dia
"boleh kah aku duduk di sini?"ujar gadis tersebut
"ku rasa ini tempat umum jadi siapa pun boleh duduk disini "ujar Gladys walaupun Gladys tak ingin mempunyai teman tapi dia akan berusaha baik kepada orang lain
"ternyata kau unik bolehkah aku berteman dengan mu ?"tanya gadis tersebut
"kurasa kau hanya penasaran kepada ku kalau kau berteman dengan ku apakah kamu mau menerima ku yang keadaan ku seperti ini "ujar Gladys
"aku akan menerima keadaan mu dan kurasa kita sefrekuensi untuk berteman owh yha namaku Cahya Kamila Andini biasa di panggil Cahya nama mu siapa" ujar gadis tersebut
"baiklah namaku Gladys senja amara biasa di panggil Gladys"ujar Gladys sembari menyambut tangan Cahya
"oke mulai sekarang kau temanku ,tapi aku iri dengan mu kenapa kau bisa tertawa sendiri dan berbicara sendiri kurasa kalau aku begitu seperti mu aku akan tak kesepian seperti yang kau tau sekarang ketika ku ingin tak merasa sendiri aku harus mencari teman sedangkan kau tanpa mencari teman pun kau bisa tertawa"ujar Cahya yang sebenarnya memperhatikan Gladys sejak lama
"mengapa kau beranggapan seperti itu?bukan kah aku ini di anggap orang gila oleh orang orang tapi kau malah iri kepada orang seperti ku"ujar Gladys
"karena aku tau dan aku pernah membaca sebuah artikel Dimana orang yang mungkin dianggap aneh pasti mempunyai kelebihan tersendiri dan ku rasa kau mempunyai itu jadi kau bisa jelaskan kepada ku apa isi pikiranmu itu?"ujar cahya
"kau ingin tau isi pikiranku?"tanya Gladys
"tentu aku ingin tau isi pikiranmu"jawab Cahya
"baiklah isi pikiranku adalah dimana aku berimajinasi seolah aku adalah orang yang beruntung " ujar Gladys
"lantas mengapa kau tak mengajakku berimajinasi bersama mu"ujar Cahya
"baiklah akan ku ceritakan tentang imajinasi ku kepada mu"ujar Gladys dan sejak itu gladys mempunyai teman untuk berimajinasi banyak sekali imajinasi Gladys yang di buat cerita dan tugas Cahya menulis semua ide cerita yang disampaikan Gladys .
waktu pun berlalu cepat tak terasa Gladys pun sudah lulus kuliah Gladys memilih jurusan sastra karena dia rasa itu jurusan yang tepat untuk kemampuannya dan sudah banyak sekali cerita cerita yang Gladys buat selama ini berkat dukungan nenek dan sahabatnya itu namun Gladys tidak mempublikasikan ceritanya itu cuma nenek dan sahabatnya yang tau hingga pada akhirnya sahabat dan nenek nya itu membujuk Gladys untuk mempublikasikan ceritanya tersebut sebenarnya Gladys sangat ingin cerita nya di baca oleh semua orang tapi dia tak yakin ceritanya akan diterima di masyarakat tapi sang nenek terus mendesaknya untuk mencoba dan akhirnya Gladys pun mencoba untuk mempublikasikan ceritanya tersebut dan atas ijin Allah seketika itu ceritanya menjadi terkenal dan semua buku karya nya terjual ludes sampai sampai semua novel yang Gladys buat pun semuanya menjadi best seller dan pada akhirnya Gladys pun menjadi penulis yang terkenal.walaupun sudah menjadi penulis yang terkenal tapi Gladys tetaplah Gladys dia tak berubah sama sekali dia pun tak pernah berfikir dia akan sesukses ini dan dia pun mempunyai mimpi untuk membangun sebuah tempat yang dimana semua orang akan bertukar imajinasinya dan membuat cerita bersama sama dan akhirnya impian itu terwujud banyak sekali orang yang berminat menjadi bagian orang yang berada di tempat itu dan sekarang Gladys sadar bahwa semua orang mempunyai mimpi yang berbeda beda dan cara mewujudkan mimpinya pun semua memiliki cara masing masing tapi terkadang orang banyak yang menilai orang lain itu salah mereka malah meremehkan dan menghujat orang padahal mereka belum tau tentang orang yang mereka hujat dan pada dasarnya jalan Tuhan itu sangatlah indah hanya saja kita belum menemukan cara yang tepat untuk kita menunjukan bahwa kita itu bisa menjadi apa yang kita mau dengan kemampuan yang kita punya dan terkadang juga kita tidak yakin akan kemampuan kita dan tidak percaya bahwa kita bisa membuat impian kita menjadi kenyataan karena pada dasarnya impian kita adalah kita yang mengajar dan menentukan bukan orang lain jadi Never stop dreaming okay?
@gladys senja amara
~TAMAT~