Aishwa setengah berlari mengejar Raudah yang berjalan dari asrama puteri menuju rumahnya. Dengan napas tersengal wanita itu memanggil nama sang ipar.
"Dek Raudah tunggu!" serunya yang membuat istri Gus Bed berhenti melangkah dan menoleh ke belakang.
Dengan dahi berkerut wanita yang perutnya mulai terlihat membuncit itu bertanya, "Ada apa, Ning?"
Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Tidak biasanya Mbak Aishwa yang selalu bersikap tenang, tiba-tiba berlari hanya untuk mengejarnya.
"Eum, kita masuk dulu, Dek." d**a Aishwa naik turun, memegangi punggung Raudah dengan sedikit mendorong agar mengikutinya masuk ke rumah.
Dengan mimik terheran-heran, Raudah pasrah mengikuti kakak ipar. Sampai di depan pintu, dikeluarkan anak kunci dengan sesekali melihat bingung ke Aishwa yang gelisah. Firasa
