Pernikahan Kedua

1006 Words

Lelah sekali rasanya, sampai apapun posisi yang kuambil di atas kursi, tak ada yang nyaman. Ditambah balasan pesan dari Mbak Miftah, membuat pikiran ini melayang tak menentu. Wanita berusia 34 tahun itu mengatakan bahwa tindakanku justru bahaya untuk diriku sendiri. Bagaimana bisa begitu? Aku justru sedang mencari perlindungan dan mengupayakan hukuman bagi b******n-b******n itu. Mbak Miftah harus tahu dan memahami, bukan malah berkomentar menakut-nakuti. Karena keluarga dan orang dekat yang seharusnya memberi dukungan agar hilang trauma yang kualami. Akhirnya kuputuskan menelepon Mbak Miftah. Memencet lagi nomornya. Tak butuh waktu lama, setelah nada bip, tanda panggilan tersambung, kakak perempuanku itu mengangkat panggilan. "Assalamualaikum, Dah." Suara salam terdengar di ujung tel

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD