Peringatan dari Mbak Miftah

1074 Words

Matahari meninggi, mulai menyengat hangat ketika cahayanya menimpa kulit. Kuiyakan ajakan Gus Bed dengan antusias. Aku segera bersiap. Tak ingin berlama-lama apalagi menunda ke kantor polisi. Bisa saja Gus Bed akan berubah pikiran. Karena selama ini, sikapnya tak bisa ditebak. Dia yang baik dan hangat, kemudian jadi dingin kembali tanpa aku tahu sebabnya. Namun, untuk kasus ini, tidak akan kubiarkan Gus Bed berubah pikiran. Sudah cukup aku hidup dengan menahan semua rasa sakit, malu dan merasa sendiri. Aku bahkan menahan diri dan menjauh ke Mesir demi keluargaku, agar mereka terus beranggapan aku tak menderita dan baik-baik saja akibat p*******n itu. Ini bukan balas dendam. Ini adalah keadilan yang harus ditegakkan! Yah, itulah kalimat yang membuatku kuat dan membulatkan tekad menjeblos

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD