bc

Fly With You

book_age12+
1.5K
FOLLOW
7.0K
READ
love-triangle
student
drama
bxg
genius
icy
highschool
enimies to lovers
first love
sassy
like
intro-logo
Blurb

Cerita cewek bar-bar yang ngejar cowok dingin emang banyak, tapi kalau yang satu ini? Yakin nggak mau baca?

"Nggak kenal aja udah perhatian gini, gimana nanti kalau kita dekat, duuh makin sayang." -Aina.

"Hanya cewek bodoh yang rela menjatuhkan harga dirinya di depan seorang cowok!" -Elang.

••••

Hanya karena di tolong satu kali saja sudah membuat Aina yang notabenya murid baru langsung melayang-melayang karena pesona Elang si Kakak kelas tampan.

Hari-hari Elang kian berantakan ketika hampir setiap hari Aina menggangunya. Elang menyesal telah menolong gadis itu. Sifat Aina yang tak tahu malu sangat berbanding terbalik dengan Elang.

Apakah semua usaha Aina untuk mendekati Elang selama ini berhasil? Atau justru gagal karena Elang ilfil dengan sikap Aina yang terkesan murahan?

Entahlah hanya kalian yang tahu.

****

Cover : Orisinil

Pembuat : Nandariiz

Gambar : h****://pin.it/5eUHfez

Font : Canva (Moontime, Glacial Indiference)

chap-preview
Free preview
Prolog
"WOI JAMBREEET!!! TOLONG JAMBREEET!!" "Wah bener-bener ngajak ribut lo ya? Dasar tua bangka lo pikir gue takut sama lo!" Seorang perempuan dengan seragam SMA itu sudah memasang kuda-kuda, mengusap hidungnya bersiap untuk memukul kedua preman yang ingin merampas harta bendanya. "Ayo maju! Lo pikir gue takut sama lo?" tantangnya dengan berani. Kedua preman berbadan besar itu saling melihat seolah memberi kode. Gadis SMA itu menatap keduanya bergantian. Hingga saat gadis itu lengah, satu preman berhasil berlari cepat dan memegangi kedua lengannya. Gadis itu memberontak agar dilepaskan namun apa daya tenaganya tak sebanding dengan lelaki berotot itu. "Woi! Dasar ya beraninya sama cewek!" "Berisik!" sentak preman yang menggantinya. Sementara itu preman satunya tengah mengacak-acak tas milik gadis itu mengeluarkan semua barangnya hingga berceceran di aspal. Mulai dari buku-buku, uang, hingga ponsel. "Anjing lo! Gue cuma anak SMA bukan pegawai bank woi! Duit jajan gue dikit elaaah! Jangan diambil itu buat sebulan. Aaa setan lo dua." "Lo bisa diem nggak?!" "Ya gimana mau diem! Itu duit jajan gue sebulan baru dikasih tadi pagi. Lo kalau mau ngerampok itu yang duitnya banyak, kayak pejabat contohnya jangan anak SMA, gimana sih lo nggak ada otak apa!" "WOI DIEM!" teriak preman yang tengah mengambili barang-barang berharga milik gadis itu, hingga tangan preman itu terhenti pada sebuah ponsel mahal. "Cakep nih!" Gadis itu melotot kaget. "Yah! Hp, eh iya deng ambil aja semua duit gue asal jangan hp please!! Ayolah kerjasamanya. Hp gue jangan diambil gue mohon!" "Kalau dijual bisa dapat duit banyak tuh bos," ujar preman yang memegangi gadis itu. "Enak aja! Jangan ambil hp gue elah. Di sana ada banyak nomor cogan belum sempet gue pacarin masa iya mau lo embat sih." "Gimana? Ambil hp apa duitnya?" tanya si preman kepada temannya. "Duitnya dikit, ambil hp aja bisa dua kali lipat." Gadis itu kembali mendelik, menggerakkan badannya ke sana kemari agar lepas tapi tetap saja tak bisa. "HUAAA!! Oke gue jujur, itu hp bekas, palsu, kw, nggak ori, kalau lo jual paling cuma laku seratus ribu sumpah. Gue bukan anak orang kaya please jangan hp gue aduuh." "Bawel banget sih!" "AAAA MAMA TOLONG!!! TOLONGIN AINA SIAPAPUN TOLOONG! TOLOOUMPPP!!!!" Terpaksa preman itu membekap mulut gadis itu yang super cerewet dan cempreng. Namun sepertinya keberuntungan tengah berpihak kepadanya. Sebuah motor sport hitam berhenti tepat di dekat mereka. Pengendaranya lantas langsung turun, melepaskan tas dan juga helmnya lalu berjalan mendekati preman yang tengah mengobrak-abrik tas gadis bernama Aina tersebut. "Maju sini," ujar cowok itu dengan dingin. Preman tadi langsung menjatuhkan ponsel Aina membuat pemiliknya melotot tak terima. "Mau jadi pahlawan kesiangan rupanya," desis preman tersebut lalu berjalan dengan ancang-ancang siap menghantam cowok tadi. Namun baru beberapa langkah wajah jeleknya harus menahan sakit saat sebuah helm dengan keras menghantam wajahnya. "Sialann!" Perkelahian tak bisa dihindari. Cowok itu menghajar preman tersebut dengan membabi buta hingga tepar. Preman yang memegangi Aina pun kelimpungan sendiri saat cowok itu berjalan mendekat. "Takut kan lo!" ledek Aina. Duk! Hilang sudah masa depan preman itu. Aset berharganya sukses mendapat tendangan dari kaki Aina yang sedikit terbebas. Preman itu mengerang kesakitan dan langsung melepaskan Aina. "Halah! Cupu lo! Ayo sini maju!" tantang Aina membuat cowok yang menolongnya menatap dengan aneh. "Oke, ampun. Kita cabut!" ujar preman itu lalu mengajak temannya untuk melarikan diri. Sekarang hanya tinggal Aina dan cowok tampan heroik yang saat ini mampu membuat detak jantung Aina berdegup kencang tak karuan. Cowok itu menatap Aina sekilas sebelum dia berjalan untuk membereskan barang-barang Aina. Di tempatnya, Aina berdiri dengan memandang cowok itu kagum. Dari cara dia berjalan, cara dia berdiri, menatap, berkelahi, hingga bicara, semuanya membuat Aina tak mampu berkata-kata. "Lain kali hati-hati." Aina cukup tersentak saat tiba-tiba cowok itu sudah berada di depannya dan memberikan tas miliknya. Aina meraih tasnya dengan cepat sambil tersenyum. "Makasih ya?" ujar Aina. "Hm." Hanya deheman, namun entah kenapa rasanya sangat berbeda. Ketika Aina terdiam, cowok itu langsung beranjak mengambil helm dan tasnya lalu mendekati motornya. Saat motor itu menyala barulah Aina tersadar. Dengan cepat Aina menyusulnya. "Tunggu dulu!" cegat Aina. "Ada apa?" "Emm ... kita belum kenalan." "Itu nggak penting." "Nggak penting buat kamu tapi sangat penting buat aku!" balas Aina cepat. "Mungkin aku nggak bisa ketemu kamu lagi setelah ini, jadi aku mau tahu siapa nama kamu." Cowok itu terkekeh pelan. "Ucapan lo salah." "Maksudnya?" "Nanti lo juga tahu. Kalau gitu gue cabut, lo hati-hati." Brum! Sekali gas, motor hitam itu berjalan meninggalkan Aina sendiri bersama dengan sedikit kepulan asap. Aina masih terdiam takjub, ternyata malaikat tak bersayap itu memang ada. "Huh! Nggak kenal aja udah perhatian. Gimana kalau udah kenal nanti, pasti langsung jatuh cinta."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Head Over Heels

read
15.9K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.8K
bc

DENTA

read
17.1K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook