Part. 2

1408 Words
Author POV Sung yong berjalan setengah berlari kearah lift yang buat khusus hanya untuknya, dengan wajah datar dan tatapan dingin. "Dimana dia" tanya sung yong the point pada sekretarisnya. "Di dalam sir" ucap sekretarisnya takut-takut. BRAKK sung yong membanting pintu ruang kerja dengan keras hingga membuat wanita yang bersantai ria di sofa terlonjak kaget. ""MAU APA KAU KESINI, JALANG" teriak murka sung yong pada wanita cantik berpakaian seksi. Wanita itu berdiri dan berjalan sambil meliuk-liuk tubuhnya yang mirip dengan para model internasional. "Hei sayang" ucap wanita itu sambil mendesah dan mengelus tubuh sempurna milik sung yong dari luar kemeja hitamnya. Sung yong menepis kasar tangan putih mulus milik wanita itu hingga membuatnya mengeram marah. "Mau apa kau kesini ?" tanya sung yong dingin dengan wajah datarnya. "Menemui mantan suami ku" jawab wanita itu santai. Ya dia adalah Fei Hung wanita berkebangsaan China mantan istri dari Kim sung yong. Sung yong mendengus kasar sambil berjalan kearah kursi kekuasaannya. "Tidak usah banyak basa-basi, Fei. Apa mau mu kesini" tanya Rey dingin sambil menatap tajam Fei. "Kau memang sangat tau diri ku" balas Fei. Sung yong tidak menjawab dan masih menatap tajam Fei. "Aku butuh uang" lanjut Fei tanpa tau malu. Rey mengendus sambil mengambil cek di laci meja kerjanya dan menulis nominal 1 miliar. "Kau memang jalang, apa selingkuh mu sudah jatuh miskin hingga kau datang pada ku ?" tanya sung yong sambil menatap jijik Fei. "b******k, AKU INI IBU DARI ANAK-ANAK MU, AKU JUGA SELINGKUH KARENA DIRI MU" teriak Fei marah. "Ya, kau jalang ku pungut dari salah satu club malam milik ku" cemoh sung yong sambil melemparkan cek itu di depan wajah Fei. "Kau benar-benar b******k sung yong" maki Fei sambil menekan kata b******k. "Dan kau jalang murahan" balas maki sung yong tak kalah pedasnya. Fei keluar dari dalam ruang kerja sung yong dengan wajah memerah karena menahan amarahnya. Selepas Fei keluar dari dalam ruang kerjanya. Sung yong mengeluarkan IPhone keluar terbarunya dari dalam celana licinnya. 'halo' sapa orang di sebrang sana. "Apa pak tono sudah menjemput Yeol dan Jean ?" tanya sung yong pada supir pribadi anaknya. 'maaf pak saya sudah menunggu 1 jam di sini tapi saya tidak melihat tuan muda dan tuan kecil keluar' kata sopir pribadinya takut. "APA BAGAIMANA BISA MEREKA TIDAK ADA DI SANA" teriak sung yong marah pada supirnya. "CEPAT CARI MEREKA" teriak murka sung yong dan langsung mematikan sambungan teleponnya tanpa mendengar kan jawaban dari orang di sebrang sana. "Cepat cari kedua anak ku" perintah sung yong tak terbantahkan pada pada sekretaris utamanya sekaligus orang kepercayaannya. Sung yong mematikan sambungan teleponnya dan melempar asal HP-nya. Sung yong menarik rambut Frustasi karena mereka gagal menjaga kedua malaikatnya. "Ayo masuk" ajak Sarah pada Yeol dan Jean yang sedang mengamati kontrakan kecil milik Sarah. "Mommy, ini rumah mommy" tanya Yeol ragu. Sarah tidak menjawab pertanyaan Yeol dan malah memandang bingung pada kedua bocah tampan di depannya. "Mommy tuh apa ya, ni" tanya Sarah Bingung. "Aku juga ga tau" jawab anni pura-pura bodoh. "Tapi bukan yang aneh-aneh kan ya, ni" tanya Sarah lagi. "Udah ga usah di pikirin, mendingan kita aja masuk aja itu anak biar langsung tidur aku udah cape nih" kata Anni jujur ya untuk ini dia berkata jujur. Sarah menggakat kedua bahunya tanda tidak peduli. "Iya ini kontrakan mommy, ayo masuk" ajak Sarah sambil meniru panggilan barunya pada kedua anak-anak tampan itu. Yeol dan Jean masuk kedalam sambil mengandeng erat tangan Sarah. "Ayo sekarang kalian cuci kaki, tangan, muka dan sikat gigi abis itu tidur" perintah sarah lembut pada Yeol dan Jean yang sedang duduk manis di sofa usang yang berada di kontrakannya. "OK MOMMY" teriak mereka serempak. Sarah menunjukkan kamar mandi kecil yang ada di dekat dapur kontrakannya. Sinar matahari yang masuk melalui celah-celah jendela membuat Sarah terbangun dari tidur nyenyaknya, wajah tampan nan imut dari dua malaikatnya yang sedang tertidur nyenyak sambil memeluk erat tubuh besar sarah membuat Sarah tersenyum lebar. Sarah turun dari tempat tidurnya dan berjalan kearah kamar mandi melakukan rutinitas sehari-harinya. Setelah itu menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan juga kedua malaikatnya. Sarah terkejut saat merasakan sebuah tangan kecil memeluk erat kaki besarnya. Yang tidak lain adalah di sikecil Jean. Sarah tersenyum lembut dan menjajarkan tingginya dengan malaikat tampannya. "Loh kok Jean udah bangun, ini kan masih pagi ?" kata Sarah lembut. "Cudah momy, tadi cean cari-cari momy tapi momy ga ada jadi deh cean bangunan aja" kata Jean cadel sambil tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi susunya yang terawat. "Maaf ya sayang terus Kakak yeolnya udah bangun sayang ?" Tanya Sarah lagi sambil mengelus lembut rambut hitam Jean. "Kakak Yeol macih tidur momy" kata Jean sambil memeluk erat tubuh montok Sarah. Sarah tersenyum lebar dan membalas memeluk erat tubuh kecil Jean. "Ahh, momy, jean. Kenapa ga bangunin Yeol" kata Yeol kesal sambil menguap. Sarah dan Jean terkekeh geli melihat Yeol yang kesal. Sarah menghampiri Yeol dan memeluknya hangat membuat bocah tampan yang awalnya itu cemberut menjadi tersenyum lebar dan balas memeluk Sarah. Jean berlari kecil kearah Sarah and Yeol dan memeluk erat tubuh montok Sarah dari belakang. Sarah membawa Jean dan memeluknya di depan. "Udah sekarang kalian mandi habis itu sarapan" perintah sarah lembut yang langsung di angguki oleh Yeol dan Jean. Kedua bocah itu berlari kearah kamar mandi kecil yang ada di pojok kanan dapur di rumah kontrakannya sambil tertawa riang membuat sarah tersenyum manis. Sarah melanjutkan kegiatan memasak dan setelah itu menatanya dengan rapi di tikar usang yang Sarah bawah dari rumahnya. Yeol dan Jean menyerengit bingung melihat makan yang di tata rapi di tikar bukan di meja makan, saat keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan segar. Mereka berdua menghampiri sarah dan Sarah memakai celana serta baju milik keponakan sahabatnya Anni yang syukurnya muat di tubuh mereka. "Mom, cita makan di sini ?" Tanya Jean lucu sambil menunjuk tikar coklat usang di bawahnya. "Iya sayang" jawab Sarah lembut. Yeol dan Jean mengaggukan kepalanya patuh dan mulai duduk dekat Sarah di tikar, Sarah menyiapkan kedua malaikatnya dengan sabar dan penuh sayang membuta kedua bocah tampan itu semangat memakan masakan sederhana sarah yang tidak pernah mereka makan sebelum di restoran atau pun buatan koki di mension mereka. "Masakan momy enak" puji Jean. Sarah tersenyum manis dan mengelus lembut rambut hitam Yeol. "Mommy Yeol juga mau kepalanya di usap" Rajuk Yeol manja sambil cemberut. Sarah tersenyum lembut dan mengelus lembut rambut hitam Yeol. Sarah merapikan piring membawanya ke ember untuk di cuci dan menggulung tidar kembali menaruhnya di pojok kiri. Sarah mencuci piring bekas makan mereka dan menyimpannya lagi di lamari makan. BRAK "BODOH AKU MENYURUH KALIAN UNTUK MENCARI ANAK KU DAN SAMPAI SEKARANG KALIAN BELUM JUGA MENEMUKANNYA" Teriak sung yong marah sambil meremas-remas semua barang yang ada di dalam ruangnya. Sung yong meremas kuat rambut yang tertata rapi hingga berantakan lagi. Dua orang paruh baya yang masih terlihat tampan dan cantik masuk kedalam ruang sung yong dengan wajah khawatir. "Apa mereka sudah ketemu ?" kata wanita paruh baya itu khawatir. Ibu dari Kim sung yong, Lee Yona. Sung yong menggeleng kepalanya sambil menghelai nafas lelah dan frustasi. Dia mendudukan badannya yang lelah di kursi kebesarannya. "Tenang lah nak mereka pasti akan ketemu" kata pria paruh baya yang tidak lain adalah ayahnya Kim sung yong. Kim Jong Woon. Lee Yona berjalan menghampiri putra semata wayangnya dan mengelus lembut rambut hitam putranya, sung yong. Sung yong menatap sedih ibunya. "Aku ayah yang buruk, ibu" kata sung yong sedih. "Tidak sayang kau ayah yang baik" kata Yona lembut. Sung yong memeluk erat tubuh ibunya seakan-akan meminta kekuatan dari wanita yang sangat di sayanginya itu. Yona menatap suaminya sedih sesak nafasnya saat melihat putranya seperti ini. "Tolong putra mu, sayang" kata Yona pada suaminya. "Iya sayang" kata Jung woon sambil tersenyum sayang pada wanita yang sangat di cintainya. Yona membalas senyum sayang suaminya dengan senyum malu-malu. Membuat sung yong mendengus itu tapi tak urung juga ikut tersenyum kecil melihat keharmonisan orang tuanya. Sarah memasuki restoran kecil milik Anni sahabatnya dengan kedua malaikat tampan yang selalu setia mengikutinya dari tadi di belakang. "Anni" panggil sarah saat melihat sahabat baik itu sedang melayani tamu. "Sarah, ayo cepat ganti baju dan bantu aku layanin pembeli" jawab anni tanpa menatap Sarah. Sarah tersenyum dan mengangguk pelan sambil berjalan kearah ruang ganti yang tadi tunjuk oleh Anni. Yeol dan Jean masih setia mengikuti Sarah di belakang. "Kalian tunggu di sini dulu ya, momy mau ganti baju dulu" kata Sarah pada Yeol dan jean yang balas anggukan kepala patuh oleh dua bocah tampan itu. ........................... TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD