Part. 3

1225 Words
Author POV. Sung yong memandang datar hiruk pikuk kota Jakarta dari atas gedung perusahaannya. Ketukan pintu membuat sung yong mengalihkan pandangannya kearah pintu. "Masuk" perintah sung yong datar. Pria berkacamata dengan rambut klimis masuk kedalam ruang kerja sung yong dengan wajah datar dan membungkuk sedikit badannya sopan. "Tuan kami sudah menemukan tuan muda Yeol dan Jean" kata pria itu sopan yang tidak lain adalah Hary sekretaris pribadi sekaligus orang kepercayaannya. Sung yong memandang datar Hary tapi matanya seakan-akan meminta penjelasannya. Hary menghelai nafas melihat sifat datar dan dingin tuan sejak bercerai dari istri yang sangat di sayanginya tapi sayangnya istri yang sangat di sayangi tuan mengkhianati kepercayaannya. "Tuan muda Yeol dan Jean ada bersamanya seorang wanita dan tinggal bersama di rumah kontrakan kecil" kata Hary sopan. "s**t cepat bawa anak-anak ku sekarang" geram sung yong. "Baik tuan, saya permisi dulu" balas Hary sopan sambil membungkuk sedikit badannya pada sung yong. Sung yong hanya mengaggukan kepalanya pelan masih dengan wajah datarnya. Sung yong membalikan badannya lagi kearah jendela setelah Hary keluar dari ruang kerjanya. Sarah sibuk memasak makanan dengan jumlah yang banyak di dapur restoran kecil milik Anni sahabatnya. "Sarah, capcay goreng satu" pesan Anni. Yang di balas anggukan kepala oleh Sarah. Sarah membuat capcay dengan cekatan dan terampil dan membawa kearah nampan yang sudah di siapkan Anni. "Anni, ini pesanannya" kata Sarah sedikit berteriak. Yeol dan Jean duduk dengan tenang sambil memperhatikan Sarah yang sibuk memasak. Hingga jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Membuat Yeol dan Jean terpaksa menghampiri sarah yang masih sibuk memasak pesanan para pelanggan. Ya masakan Sarah memang tidak di ragukan rasanya, karena banyak dari para pelanggan yang bilang bahwa masakan Sarah sangat enak. "Momy aku dan Jean lapar" kata Yeol tiba-tiba. Sarah mengutuk dan memaki dirinya sendiri karena melupakan keberadaan malaikat tampannya yang sedari tadi duduk manis di bangku dekat meja karyawan. "Ya ampun maafin momy ya sayang, ayo mommy akan buatkan kalian kuetiaw khas Medan" kata Sarah semangat membuat senyum manis terpampang jelas di wajah tampan Yeol dan Jean. Yeol dan Jean duduk manis di bangku sambil menunggu ibunya selesai membuatkan mereka makanan, sedang Sarah wanita itu sibuk memasak makanan untuk Yeol dan jean. "Tada ini dia kuetiaw spesial buatan momy" kata Sarah semangat sambil memberikan kuetiaw yang baru saja di masaknya untuk Yeol dan Jean. Sedangkan yeol dan Jean memandang senang kuetiaw yang di buat Sarah dan memakannya dengan lahap tanpa tersisa sedikit pun. Sarah membersihkan bekas makan Yeol dan Jean setelah itu kembali berkerja membuat pesanan para pelanggan restoran Anni. Empat pria berpakaian hitam dan rapi keluar dari mobil dan masuk kedalam restoran kecil pinggir jalan raya yang lumayan rame oleh para pembeli. Keempat pria itu duduk dengan tenang di pojok ruangan restoran jauh dari jangkauan mata orang lain. Anni Dateng kearah dapur dengan tergesa-gesa dan takut. "Sarah...Sarah.." panggil anni panik. "Ada apa anni ?" Tanya Sarah yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi bersama kedua malaikat tampannya. "Di luar ada laki-laki misterius dan sangat menyeramkan, apa menurutmu mereka itu penagih hutang dari Bank ?" Tanya Anni panik. "Apa, memangnya kau memiliki hutang ?" Tanya Sarah yang juga ikut panik. "Aku tidak memiliki hutang tapi siapa tau kalau ayah ku yang memiliki hutang" kata Anni lirih. "Lalu bagaimana sekarang ?" Tanya Sarah panik bercampur cemas. "Aku juga ga tau, sar" kata Anni pasrah. Yeol dan Jean memperhatikan Sarah dan Anni dalam diam, walaupun dalam hatinya Yeol sangat penasaran dengan orang yang di bilang oleh bibi anninya. "Dek kamu tunggu di sini dulu ya kakak ada urusan sebentar, jagain mommy dan unty anni" kata Yeol pada Jean yang di balas anggukan patuh dari adiknya. Yeol Keluar dari dapur dan memperhatikan satu persatu pengunjung restoran mencari ciri-ciri orang yang tadi di kata oleh bibinya Anni. Yeol menatap datar keempat pria berpakaian hitam yang membungkuk hormat padanya. Yeol menghampiri keempat pria itu dengan hati-hati takut momy sarah melihatnya. "Apa mau kalian kesini ?" Tanya Yeol dingin tanpa basa-basi atau pun membalas bungkukan hormat dari para pengawal pribadi ayahnya. Yeol menatap datar keempat pria suruhan ayahnya, ya tanpa bertanya pun Yeol sudah tau bahwa keempat pria berpakaian hitam itu adalah orang-orang suruhan ayahnya yang tidak lain adalah Kim sung yong. "Apa tujuan kalian mencari ku dan juga Jean ?" Tanya Yeol dingin dan datar serta gaya arogannya yang memang menurun langsung dari ayahnya. "Maaf tuan muda, tuan besar menyuruh kami untuk membawa anda serta tuan muda Jean pulang" kata Hary sekretaris pribadi ayahnya. "Tidak, aku tidak akan pulang bilang pada ayah ku bahwa aku tidak ingin pulang" kata Yeol dingin. "Tapi tuan muda.." kata Hary ragu. "Tidak kalau aku bilang tidak maka tidak" kata Yeol datar dan tidak lupa tatapan tajamnya. Hary menghelai nafas pasrah melihat sifat tuan mudanya yang sangat keras kepala dan juga arogan mirip sekali dengan sifat tuan besar, benar-benar membuat kepala pusing. Hary hanya bisa menganggukan kepalanya pasrah dan berbalik pergi meninggalkan Yeol yang tersenyum angkuh senyum yang tidak pernah dia perlihatkan pada Sarah. Yeol melangkah pergi dan masuk kedalam restoran melihat wanita yang sangat di sayanginya sedang panik mencarinya, membuat hati Yeol menghangat melihat ada orang yang mau mengkhawatirkannya. Yeol berlari kecil dan langsung memeluk erat kaki ibunya wanita yang sangat berharga serta sangat di sayanginya itu. Sarah memekik kaget dan menghelai nafas lega saat melihat putranya Yeol baik-baik saja. "Kau baru mana saja, sayang ?" Tanya Sarah lembut pada Yeol. "Dari kamar mandi mom" bohong Yeol sambil tersenyum manis, membuat Sarah mencubit gemas kedua pipi chubby Yeol. Yeol tersenyum manis dan memeluk erat tubuh montok Sarah tapi matanya menatap Jean seakan-akan memberi kode lewat mata, yang di balas anggukan kepala oleh adeknya Jean. "Ya udah ayo sekarang kita pulang ini udah sore" ayak Sarah sambil mengandeng kedua tangan malaikat tampannya. Mereka berjalan dengan riang walaupun di selingi dengan tawa lucu dari Yeol dan Jean karena lelucon sarah yang garing nurut Yeol dan Jean. "BODOH BAWA DUA ORANG ANAK KECIL AJA KALIAN GA BECUS" Teriak sung yong murka pada anak buahnya dan juga sekretaris pribadinya. "Berikan alamat wanita itu pada ku" perintah sung yong dingin. Hary memberikan memberi tahu alamat tempat tinggal Sarah dan kedua anak bosnya dengan tengah, sedang sung yong mengaggukan kepalanya pelan. Sung yong menggibaskan menyuruh anak buahnya untuk pergi dari ruangannya. Hary berserta anak buahnya keluar dari dalam ruangan sung yong dengan patuh. Sung yong terdiam cukup lama di depan jendela, sung yong mengambil introkrom dan menghubungi sekretaris keduanya. "Batalkan semua dan Janji temu saya hari ini" kata sung yong dingin. 'baik tuan' balas sekretaris patuh. Sung yong keluar dari dalam ruang kerja dan berjalan kearah lift yang langsung mengarah ke arah besmen kantornya. Sung yong masuk kedalam mobil sport hitamnya dan melakukannya kerumah Sarah menjemput kedua anaknya. Sarah memasuki rumah kontrakan dengan wajah lelah dengan dua anaknya yang ikut masuk kedalam, Sarah berjalan kearah dapur dan langsung membuat makan malam untuk mereka bertiga nanti. "Kalian mandi dulu ya, momy mau masak makan malam dulu" kata Sarah pada kedua anaknya. "Iya mom" kata Yeol dan Jean serempak dan langsung berlari kearah kamar mandi. Sarah mulai memasak makan malam sederhana, yang hanya terdiri dari sayur asam, telur sambal goreng dan sambal hati di campur Pete. Sarah meletakkan makanan yang sudah siap di masak di bawah tikar berserta nasi, air dan juga piring. Tidak ada sendok karena Sarah selalu makan dengan tangan sedang kedua anaknya hanya mau makan jika Sarah yang menyuapinya. ..................... TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD