Part 1. Sebuah Keajaiban

1469 Words
Aroma rumah sakit begitu menusuk indera penciuman dan langit-langit putih menyambut indera penglihatannya. Tatapannya terlihat sangat kosong. Seolah tidak ada gairah hidup di dalamnya. Orang-orang terdengar saling berdebat satu sama lain. Begitu menganggu pendengarannya. "Jangan menyalahkan Letta, sayang. Dia tidak sengaja mendorong Natha." "Harusnya lebih berhati-hati lagi!! Lihat lah akibat dari perbuatan Letta!! Natha jadi koma selama sebulan." "Daddy, maaf. Letta benar-benar tidak sengaja mendorong Natha." "Jangan meminta maaf pada daddy tapi minta maaf lah pada kakakmu!!" Mata gadis itu kembali terpejam kala merasakan kepalanya berdenyut sakit. Sangat sakit hingga rasanya ia ingin membenturkan kepalanya ke dinding. Sebuah memori yang bukan miliknya tiba-tiba saja melintas di dalam otaknya. Kejadian demi kejadian terus dilihatnya bagaikan sedang menonton sebuah film. Tubuh yang ditempatinya bernama Nathalia Putri Richard. Anak kedua keluarga Richard. Ibunya telah meninggal dunia setahun yang lalu dan ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Ibu tiri dan adik tirinya selalu menindas nya di rumah. Memperlakukannya sebagai pembantu di saat ayahnya sedang melakukan perjalanan bisnis. Nathalia punya seorang kakak laki-laki yang bernama Joshua Richard. Umur 21 tahun. Sedang menempuh pendidikan di Oxford University. Baik ayah maupun kakak laki-lakinya sangat menyayangi Nathalia, tapi sayangnya Nathalia terlalu bodoh sehingga tidak mengadukan perbuatan ibu dan adik tirinya. Selain itu, meskipun berasal dari keluarga kaya raya, Nathalia selalu berpenampilan biasa-biasa saja. Dia terlalu cupu sehingga membuat murid Global High School sering membullynya. Nathalia di siksa habis-habisan oleh Letta karena pria incaran Letta menyukai Nathalia. Di saat Nathalia berusaha kabur, Letta tidak sengaja mendorong Nathalia di tangga sehingga Nathalia yang malang terguling-guling di sana dan meninggal dunia. Dan, tubuh Nathalia lah yang ditempati Nathali. Ia benar-benar tidak percaya dengan kenyataan ini. Bagaimana mungkin jiwanya masuk ke dalam tubuh teman sekolahnya?! Bagaimana mungkin jiwanya bisa hidup kembali di saat kehidupannya sendiri sudah berakhir?! Sungguh gila!! Ia pikir, kejadian jiwa berpindah tubuh hanya terjadi di dalam novel dan film-film tapi apa?! Dia benar-benar mengalaminya sendiri! Apakah tuhan memberinya kesempatan untuk membalaskan dendam pada orang yang telah membunuhnya? Atau kah tuhan memberinya kesempatan hidup di tubuh Nathalia untuk membalaskan ketidak adilan yang diterima Nathalia?! Apa pun alasannya, ia rasa ia harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baik mungkin. Anggap saja dia sedang beruntung sehingga bisa membalaskan dendam nya pada kedua orang itu meskipun raganya sudah mati. Baiklah, mulai sekarang dia adalah Nathalia Putri bukan Nathali Alexander lagi. "Daddy..." Suara lemah Nathalia membuat perhatian ketiga orang itu teralihkan. Wajah mereka menyiratkan keterkejutan yang sangat jelas. "Natha akhirnya kamu sadar juga!! Daddy sangat mengkhawatirkan mu." Richard langsung mendekati putrinya dan memeluk tubuh sang putri senang. Berbeda halnya dengan Richard, ibu tiri dan Letta terlihat sangat jengkel melihat Nathalia sadar. Mereka harap, Nathalia tidak akan pernah bangun lagi selamanya sehingga putri di dalam keluarga Richard hanya lah Letta seorang. Semua pusat perhatian akan tertuju pada Letta. Semua orang akan berlomba-lomba untuk menyembahnya supaya mendapat dukungan dari Tuan Richard. Ya, meskipun selama ini Letta lah yang berkuasa dan paling bersinar. "Daddy, sudah berapa lama Natha tidak sadarkan diri? Kenapa tubuh Natha terasa sulit untuk digerakkan?" Tanya Nathalia dengan wajah polosnya yang mampu membuat Richard merasa gemas. "Kamu sudah tidak sadarkan diri selama sebulan, honey." "Lama sekali Natha tidak sadarkan diri. Apa yang terjadi sebenarnya, Daddy?" Richard dan Letta terlihat terkejut. "Kamu tidak ingat lagi dengan apa yang terjadi sebelum kamu koma, honey?" Nathalia terdiam, wajahnya terlihat berpikir, dan meringis kesakitan sembari memegangi kepalanya. "Kepala Natha sangat sakit, dad." "Jangan paksakan untuk mengingatnya, honey. Daddy sedih melihatmu kesakitan seperti ini," kata Richard sendu. "Tapi Natha seperti sedang melupakan sesuatu yang penting, dad." "Lupakan saja, honey. Jangan ingat-ingat lagi. Sekarang istirahat lah lagi. Daddy akan menemui dokter dulu." Richard mengecup puncak kepala Nathalia. Memberikan kehangatan di dalam d**a Nathalia. Gadis itu merasa sedang dicium oleh ayah kandungnya sendiri. Setelah Richard pergi, Letta langsung mendekati Nathalia dan menatap gadis itu penuh permusuhan. "Jangan harap lo bisa hidup tenang setelah ini. Karena lo, gue di marahi habis-habisan oleh Daddy selama sebulan belakangan ini." Bentaknya. Nathalia bangkit. Menatap Letta sinis dengan senyuman miringnya. "Seharusnya gue yang mengatakan itu. Setelah apa yang lo lakuin ke gue selama ini, jangan harap lo bisa hidup tenang. Ingat lah, gue akan membuat hidup lo bagaikan di neraka mulai hari ini." Kekehnya menyeramkan sehingga membuat Letta ketakutan. **** Mobil mewah yang ditumpangi Nathalia bersama keluarga barunya berhenti di depan sebuah mansion. Mansion itu sangat besar dan indah. Mampu membuat Nathalia terkagum-kagum. Mansion lamanya yang dulu masih kalah jauh jika dibandingkan dengan mansion ini. Nathalia sampai tidak habis pikir dengan Nathalia yang asli. Jelas-jelas anak orang kaya raya tapi kenapa malah mudah dibully?! Jelas-jelas kaya raya tapi kenapa tidak menggunakan kekayaannya untuk mempercantik diri dan menekan semua orang yang melawannya?! Astaga, kalau Nathali menjadi Nathalia sudah pasti Nathali akan sangat berkuasa. Nathali bukan lah orang lemah seperti Nathalia. Nathali menyembunyikan sifat aslinya dari semua orang karena status primadona sekolahnya dan dituntut harus selalu sempurna oleh kedua orangtua dan lingkungannya. Akan tetapi, Nathali tidak merasa tertekan. Dia menikmati perannya yang dianggap sebagai seorang Dewi. Sekarang, dia sudah berada di tubuh Nathalia. Dia bebas menunjukkan sifatnya yang sebenarnya. Tidak perlu takut dipandang rendah oleh orang lain karena sejak awal sudah dipandang rendah. "Ayo turun, honey. Apakah kamu merasa lemah untuk berjalan?" Richard begitu perhatian. Lebih perhatian dari ayahnya yang dulu. Nathalia benar-benar sangat beruntung bisa bertemu dengan tipe Daddy seperti Richard. "Mau Daddy gendong?" Ibu tiri Nathalia mulai berbicara. "Biarkan saja dia jalan sendiri, sayang. Itu akan membuatnya lebih cepat sehat." Jika saja itu Nathalia yang lama, sudah pasti Nathalia akan mengiyakan. Tapi ini berbeda, ini Nathali!! Tentu melakukan sesuatu yang bertolak belakang dari ucapan musuh hal paling menyenangkan baginya. "Natha mau di gendong, Daddy. Natha masih tidak sanggup rasanya kalau berjalan jauh." Nada manja dan manisnya kian membuat ibu tiri dan Letta kesal bukan main. "Baiklah. Daddy akan menggendong mu, honey." Letta mulai beraksi. "Apakah Daddy tidak lelah kalau menggendong Nathalia? Bukan kah Daddy baru saja selesai menyetir jauh?" Tanyanya cemas. Richard tersenyum tipis. "Kalau untuk Nathalia, Daddy tidak akan merasa lelah sama sekali." Nathalia tersenyum senang dan menghambur memeluk Richard. "Natha sayang Daddy." "Daddy juga sayang Natha." Anak dan ayah itu masuk duluan ke dalam mansion. Meninggalkan dua perempuan yang kesal melihat kedekatan keduanya dan semakin kesal lagi melihat tatapan mencemooh Nathalia pada mereka. Buru-buru mereka menyusul ke dalam mansion. "Daddy, Natha mau kamar Natha yang dulu." Perkataan Natha membuat Letta mengepalkan tangan kesal. Kamar Natha yang dulu adalah miliknya! Kamar terbesar kedua di dalam mansion ini! "Kenapa, honey? Bukan kah dulu kamu sendiri yang ingin ganti kamar?" "Natha ingin merasakan suasana yang dulu lagi, Daddy. Hanya di kamar itu Natha dapat merasakan kasih sayang dan kehangatan dari mommy. Saat tidur panjang, Natha bertemu dengan mommy. Natha sangat merindukan mommy sekarang." Richard menatap Nathalia sendu. Paham dengan perasaan putrinya karena ia sendiri pun masih sering merasa rindu pada almarhum istrinya meskipun sudah menikah lagi. "Letta, kamu pindah kamar. Pilih lah kamar yang kamu sukai di mansion ini." Titahnya. "Tapi, dad. Aku sudah sangat nyaman di kamar itu." Renggut Letta manja. "Bagaimana, honey?" Richard tentu saja akan mendengarkan setiap pendapat putri kandungnya. "Natha tetap mau kamar itu." "Kamu sudah dengar bukan, Letta? Natha mau kamar itu lagi. Jadi kamu harus memberikan padanya. Biar bagaimana pun, Natha lah yang lebih dulu menempati kamar itu." Ujar Richard, berusaha membuat Letta mengerti. "Biarkan saja kakakmu di sana, putriku. Bukan kah di sini masih banyak kamar? Kenapa harus memperdebatkan hal tidak penting seperti ini?" Tania menengahi seraya memberikan kode untuk Letta. "Baiklah." Letta menjawab tidak rela. "Kalau begitu Daddy akan menyuruh orang untuk memindahkan barang-barangmu sekarang juga supaya Natha bisa segera beristirahat." Richard berlalu. Meninggalkan Tania dan Letta. Masuk ke dalam lift dan turun di lantai 3. Pria itu baru menurunkan tubuh Nathalia setelah sampai di kamar putrinya itu. "Daddy ke kamar dulu. Istirahat lah yang baik. Kalau ada apa-apa panggil saja Daddy." "Oke, daddy." Tak lama setelah Richard pergi, pintu kamarnya kembali di buka dan orang yang membuka pintu kamarnya itu Letta. "Berani-beraninya lo merebut kamar gue!! Tunggu aja! Gue akan membuat hidup lo menderita di sekolah!!" Bentak gadis itu marah. Nathalia tersenyum sinis. "Gue gak merebut kamar ini karena pemilik yang sesungguhnya itu gue!! Yang sebenarnya perebut di sini itu Lo!" Letta mengepalkan tangan marah. "Tolong sadar diri. Lo itu hanya tamu yang tidak di undang di rumah gue! Cepat atau lambat gue akan menendang lo keluar dari rumah ini." Nathalia bangkit, mendekati Letta, dan mendorong bahu Letta kuat hingga gadis itu terjatuh ke lantai. Tak hanya sampai di situ, Nathalia juga menginjak tubuh Letta. "Ingat lah baik-baik, mulai hari ini, gue akan merebut segala sesuatu milik lo. Baik itu yang merupakan milik gue dari awal atau pun bukan!" -Tbc-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD