One

813 Words
Danaya POV It's a beautiful night We looking for something dumb to do Hey baby... I think i wanna marry you..... Sial. Pagi-pagi buta begini, suara alunan indah lagu yang dinyanyikan Bruno tak mampu menyirnakan kantukku. Siapa juga yang tega membangunkanku pagi-pagi buta begini? Aku meraba sesuatu di bawah bantalku. Handphoneku sejak tadi berdering tanpa tau bahwa sang empunya tengah melewati mimpi indah dengan bertemu pangeran berkuda putih yang akan melamarnya. "Halo..." Sapaku dengan suara berat. "Nay! Lo kemana aja sih baru angkat telfon gue?" Suara bising ala Safira mengalun begitu saja yang hampir membuat telingaku pecah. "Lagi tidur, Fira sayang..." Sahutku dengan uapan yang mungkin bisa saja terdengar jelas di seberang sana. "Gilaaa! Ini udah jam 9 Nay! Cepet siap-siap sana. Gue udah dapet kerjaan yang cocok buat lo." Aku berusaha mengerjapkan kedua mataku dan menarik otot-otot kedua tanganku sambil mencerna perkataan Fira barusan. Ternyata sudah pukul 9. Aku bahkan tak dapat membedakan matahari pagi dan matahari menjelang siang yang masuk melalui jendela kecil di kamarku. Salahkan drama korea yang semalam kutonton hingga larut malam. "Okey. Apa?" Aku mendudukan tubuhku di kasur yang tidak terlalu empuk ini. "Sekretaris boss besar di perusahaan gue. Gajinya lumayan kok Nay." "Tapi, boss lo bukan bapak-bapak tuwir genit kan Fir?" Selidikku. Bukannya jawaban yang kuterima justru tawa Fira yang terbahak mendengar pertanyaanku barusan. "Yaa...lo liat aja sendiri nanti. Udah sana siap-siap. Gue tunggu 30 menit lagi di kantor gue." Fira langsung menutup sambungan telepon tanpa menunggu pertanyaanku selanjutnya. Yah...mau dikata apa lagi? Aku harus siap menerima semua pekerjaan yang ada, asalkan itu halal. Yang penting bisa membantuku melunasi hutang keluargaku. Baiklah. Perkenalkan. Namaku Danaya Kania Subianto. Keluargaku memang tengah mengalami musibah yang cukup pelik. Perusahan Papaku bangkrut karna ditipu oleh kolega bisnis gadungan yang menyebabkan Papa harus melunasi sisa hutang Papa sebesar 800 juta rupiah pada bank dalam waktu dekat. Keluargaku sudah habis-habisan untuk menutupi hutang sana-sini setelah perusahaan yang Papa bangun dinyatakan pailit. Hal tersebutlah yang membuatku harus membanting tulang mencari pekerjaan. Dengan bermodalkan pendidikan bertitle S1 Manajemen Bisnis. Semoga saja pekerjaan yang ditawarkan Fira tadi cocok untukku. Dan semoga saja, bosku tak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Safira Magdalena. Dia sahabatku yang paling terbaik. Kami sudah cukup dekat dalam waktu yang lama. 10 tahun aku mengenalnya. Dia memang cerewet namun jangan salah sangka, ia teman terbaikku diantara teman-teman penghianatku yang meninggalkanku saat aku kesusahan seperti ini. ** Dengan rok span selutut berwarna hitam serta kemeja bergaris berwarna putih-peach, tak lupa sepatu heels berukuran 5cm aku melangkahkan kakiku memasuki lobi perusahaan NAV Corps. Perusahaan ini mengelola bidang perhotelan. Perusahaan ini pun terkenal melaju pesat dalam kurun waktu singkat. Cabangnya sudah banyak, baik di dalam maupun luar negeri. Aku memasuki lift dan menekan tombol 7. Disanalah Fira menungguku. Suara dentingan lift menyadarkanku dari lamunan akan pikiran negatif tentang bossku nanti. Aku langsung buru-buru keluar dan mencari keberadaan Fira. Bingo! Dengan kekuatan mendelikku yang cukup tajam, aku sudah mendapati gadis cantik dengan rambut sebahu berwarna coklat keemasan tengah melambaikan tangannya kearahku. "Sialan lo. Ini sejam sejak gue telpon lo." Gerutu Fira kesal karna keterlambatanku. "Macet sayang. Gue kesini naik ojek, bukan naik helikopter." Godaku sambil mencolek dagu Fira. Ia tersenyum kecut. "Yaudah buruan kita ke ruangan Pak Damar. Dia nungguin lo daritadi." Fira langsung menarik lenganku menuju sebuah pintu dengan terpampang jelas nama pemilik ruangan tersebut. "Damara Amarez Hartono." Ucapku membaca deretan nama yang terpampang di hadapanku. "Udah kelamaan. Buruan deh." Tanpa mengetuk pintu dahulu, Fira langsung membuka kenop pintu ruangan tersebut dan mendorongku masuk ke dalam. "FIRA!" Teriakku. Yang benar saja, gimana kalo sampe orang yang di dalam ini bakal marahin aku karna aku berani masuk ke ruangannya tanpa ketuk pintu dulu? "Ehm..." Dehem seseorang yang membuat pandanganku terkunci. Ya tuhan....apa engkau baru saja menurunkan seorang dewa yunani di hadapanku? "Danaya Kania Subianto." Ujarnya tegas dengan mimik wajah serius...bahkan terkesan dingin. "Ya, Pak." Aku tak menunduk, masih menatapnya. Seorang pria dengan balutan kemeja biru tua yang lengannya digulung sampai siku memperlihatkan betapa tampannya pria di hadapanku ini. Wajahnya yang sulit didefinisikan lagi keindahannya, rahang yang kokoh, mata hazel coklat, serta kumis yang sangaaat tipis. Rambutnya pun dibiarkan berantakan. Namun tak sedikitpun mengurangi ketampanannya, justru sangat sangat sangat menambah ketampanannya. "Apa saya cukup tampan sampai kamu terus menerus menelisik wajah saya?" Tanyanya yang langsung membuatku tersentak. "Maaf, Pak." Aku menunduk. Sial. Ternyata sifat narsisnya melunturkan semuanya. "Apa Safira tidak memberitahu nama saya?" Tanyanya lagi. "Ti..." Belum sempat aku melanjutkan ucapanku, ia sudah memotongnya. "Apa motivasi kamu bekerja dengan saya?" Eh? Apa aku sedang di interview? "Untuk membantu keluarga saya yang terlilit hutang, Pak Damar." Jawabku dengan tenang dan menatap manik matanya. "Berapa hutang keluarga kamu?" Tanyanya lagi dengan menaikkan salah satu alisnya. "De...lapan ratus juta rupiah, Pak." "Apa kamu sudah punya pacar?" Baiklah kenapa ia cerewet sekali? Hei apa katanya barusan? Apa ia sedang bercanda? Apa hubungannya pacar dengan menjadi sekretaris barunya? "Belum, Pak." Ia tersenyum. Tersenyum evil, sepertinya. Karna senyumannya langsung sirna beberapa detik. "Bagus. Mulai besok kamu akan bekerja disini sebagai sekretaris saya." Jadi interviewnya hanya seperti ini? Aku menatapnya sekali lagi. Kenapa kelihatannya dia sangat menyebalkan? Baiklah, aku tak boleh mengeluh. Demi keluargaku. "Selamat bekerja, Danaya." Aku mengangguk dan pamit keluar ruangannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD