Nine

1578 Words

Danaya POV Sampai di meja kerjaku, langsung saja kuhempaskan tubuhku ke kursi empuk yang setia menemaniku bekerja. Ya tuhan....memikirkan ucapan Pak Damar tadi membuat kepalaku pening. Tidak kelakuannya, ucapannya bahkan tatapannya, sukses membuatku berpikir dan cemas. Tanpa tau apa alasannya. Pak Damar melintas di hadapanku ketika aku tengah memijit pelan pelipisku. Ia melihatku sambil menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Kamu sakit lagi, Nay?" Tanyanya sambil mendekatkan pandangannya kearahku. Aku menggeleng cepat dan menghentikan kegiatanku. Ia mendesah lega. Lalu menjauhkan pandangannya. "Kerja yang bener ya. Hari ini bakal banyak meeting penting. Saya harap kamu ga sakit lagi soalnya...." Aku menatapnya tanpa berkedip. Berharap kata-kata manis akan keluar dari bibir manis bosku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD