Aku berjalan ragu menuju rumah sakit, langkah ku terhenti sejenak, aku mengoperasikan ponsel milik Januar "Halo Ibra? Loe yakin disana aman?" ujarku "Aman Fris, mama Januar lagi gaada katanya lagi ada kepentingan” jawab Ibra dari seberang sana dengan begitu aku pun sigap melangkahkan kakiku kembali, cemas dengan keadaan Januar sekarang. Setelah beberapa menit akhirnya aku sampai di depan ruangan Januar, aku memasukinya terlihat Ibra, Leo dan Ucup yang masih menjaga Januar "Assalamualaikum, Januar" ujarku sambil mendekati Januar cepat dengan air mata yang bergelinangan dipipi ku, yang biasa Januar cubit. Mereka bertiga menatapku kasihan "Fris gue gak menyangka banget Januar bakalan koma" sahut Ucup sambil menundukkan kepalanya "Ya Fris, gue gak terima Januar kaya gini" tambah Leo deng

