Aku berjalan dengan tergesa gesa diikuti oleh Bela, Tiara dan Laudia di belakangku. Cklek.. Terlihat Januar yang masih menutup matanya, aku segera menghampirinya. Tak peduli meskipun disana ada mama Januar dan Aurel. "Apa apa an kamu datang kesini?" Tegas mama Janu padaku "Saya cuma pengen ketemu Januar aja ko! Gak lebih" lirihku pelan Aku memeluk Januar erat, berharap dia akan baik baik saja. "Pergi kamu dari sini!" Teriaknya lagi Aku hanya terus mengabaikannya. Aku pura pura tak diundangnya, "Frisca! Loe denger kan? Mama Januar minta keluar dari sini," jawab Aurel, lagi dan lagi aku bertanya padanya dan masih memeluk Januar dengan bebas. "Loe licik banget jadi cewek!" Tegas Laudia pada Aurel "Siapa yang mau? Gue punya masalah ya sama lu!" Jawab Aurel "Dasar cewek murahan! Pacar

