bab 20

1616 Words

"Hujannya deras banget, Neng. Sebaiknya kita berteduh." Bapak Ojek menepikan motornya di salah satu halte bus yang tidak terlalu ramai. Lana hanya mengikuti saja, sebab hujan memang sangat deras dan kebetulan si Bapak tidak memiliki jas hujan. "Tunggu sebentar lagi, siapa tau hujannya reda. Kalau dipaksain, Neng bisa kena pilek." "Iya, Pak." Bapak Ojek yang tidak diketahui namanya itu benar-benar perhatian. Membuat Lana kembali mengingat sosok Ayah yang tidak pernah dilihatnya lagi, atau lebih tepatnya Lana tidak ingin melihatnya. "Neng mau minum teh panas? Kebetulan belum saya minum." Bapak Ojek mengulurkan termos kecil pada Lana. "Buatan istri saya." Ucapnya lagi sambil tersenyum. "Dia selalu tau cuaca hari ini. Tadi, dia membuatkan teh panas, katanya hari ini bakal turun hu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD