bab 19

1272 Words

Lana tidak tau harus merespon bagaimana hari ini, sebab apa yang pernah terlintas dalam benaknya benar-benar terjadi. Lana ingin tertawa karena merasa lucu, tapi hatinya justru merasa sangat dongkol dan berusaha tetap bersikap profesional seperti biasanya. "Mereka pasti pacaran." Lala menyikut pelan tangan Lana, dengan tatapan tertuju pada Sarah dan Dika. "Mungkin." Jawab Lana acuh. Padahal hatinya ingin memaki sedari tadi, apalagi saat Sarah bergelayut manja pada satu lengan Dika. "Biasa mereka cari tempat sepi, tapi sekarang udah mulai berani go publik." Kedua telinga Lana benar-benar terasa panas. Setiap kalimat yang keluar dari bibir Lala benar-benar lebih mirip minyak tanah yang membuat bara api hatinya kian berkobar. Dika mengumpulkan divisi untuk meeting, untuk membahas pr

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD