bab 16

1012 Words

"Lo beneran keramas?" Tanya Lala untuk kesekian kalinya dan jawaban Lana masih sama. "Iya. Emang kenapa? Rambutku bau ya?" Lana mengusap kepala dengan tangan kanannya, lantas ia mengendus telapak tangan tersebut untuk memastikan bau rambutnya. "Wangi. Masa baru keramas tadi pagi udah bau aja." Lana keheranan. "Aji, tolong cium. Wangi, kan?" Lana menyodorkan telapak tangannya tepat di depan wajah Aji hingga membuat lelaki itu memundurkan wajahnya. "Wangi strawberry." Balas Aji. Ia tidak berbohong, bau harum dari telapak tangan Lana yang berasal dari rambutnya masih berbau harum dan segar. "Tuh, kan. Aji bilang wangi." Lana kembali menoleh ke arah Lala dengan tatapan protes. "Gue nggak bilang rambut Lo bau. Gue nanya Lo keramas atau nggak cuma mau mastiin aja bekas usapan tangan Pak A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD