bc

THE BASTARD UNIVERSE 21+ [Bahasa Indonesia]

book_age18+
3.0K
FOLLOW
34.8K
READ
rape
fated
forced
second chance
arranged marriage
arrogant
manipulative
badboy
drama
like
intro-logo
Blurb

Skylar Eirene Pradepta ingin kembali dekat dengan kakaknya, Gabriel Auriga. Karena itu, saat Claudius Veto di Andreas yang merupakan teman Gabriel mendekatinya, Skylar menerimanya.

Skylar hanya tidak menyangka jika Claude tega menjadikannya bahan taruhan dan ingin memperkosanya.

Namun, bagaimana jadinya jika Skylar dan Claude diikat dalam sebuah pertunangan tanpa sepengetahuan mereka?

Apa yang akan Claude lakukan saat Gabriel yang sudah kembali menyayangi Skylar berusaha menghancurkan pertunangan mereka?

chap-preview
Free preview
SATU
Suasana hening tercipta sedari tadi. Sedari Sean dan Lea mengumumkan jika mulai besok Gabe dan Sky akan tinggal bersama di apartemen Gabe. Sedari Sean dan Lea meminta mereka untuk berangkat bersama. Pemuda itu tentu ingin menolaknya. Namun apa yang bisa dia katakan pada kedua orang tuanya? Tidak ada. Tidak ada alasan yang bisa ia katakan untuk menolak. “Denger.” Gabe membuka suaranya setelah diam sedari ia menyalakan mobilnya itu. “Gue enggak akan ngomong ini dua kali.” Sky yang sedari tadi melihat ke arah luar dari jendela mobil yang ada di sebelahnya itu pun menoleh dengan senyuman yang menghias di wajahnya. “Apa?” katanya. “Jangan sampe ada yang tau siapa lo dan siapa gue. Gue enggak mau satu pun orang tau status kita,” ujar Gabe dengan pandangan yang lurus ke depan. “Kenapa?” Wajah Sky berubah mendung. Harusnya ia senang karena di hari pertamanya berkuliah setelah ospek, ia bisa berangkat bersama dengan Gabe. “Lo enggak perlu tau!” bentak Gabe. Padahal gadis disebelahnya itu hanya berujar lirih. “Sampe ada orang yang tau, gue pastiin kita enggak akan pernah ketemu lagi.” Gabe menginjak pedal gas mobilnya dalam-dalam. Pemuda itu ingin cepat sampai di kampus mereka dan berpisah dengan gadis yang duduk di sebelahnya itu. Tak berselang lama, sekitar seratus meter dari gerbang kampus, Gabe menghentikan laju mobilnya. “Turun!” perintah pemuda itu dengan suara yang kelewat dingin. “Apa?” Sky terkejut. Pasalnya mereka belum sampai dan Gabe menyuruhnya untuk turun. “Lo tuli?!” Gabe setengah berteriak. Emosi pemuda itu benar-benar tak terkendali saat ia berada di dekat Sky. Itu lah alasannya mencari-cari cara agar Sky menjauh darinya dulu dengan menyarankan agar Sky masuk ke sekolah asrama wanita. “Maaf,” ujar Sky lirih meski senyuman masih terlukis di wajah mendungnya. “Aku ... turun,” ujarnya lagi. “Cepet!” Setelah ucapan terakhir yang Sky dengar sebelum ia menutup pintu mobil itu, Gabe kembali melajukan mobilnya, meninggalkan Sky yang menatap bingung ke arah mobil itu. Gabe dulu tidak seperti itu padanya. Bahkan ia mengingat bagaimana pemuda itu menjaganya dulu. Entah apa yang membuat Gabe menjadi seperti itu, Sky sama sekali tidak tahu. ***** “Sky!” Seorang gadis yang berusia seumuran dengan Sky berlari sambil menyerukan nama Sky. Itu Janice Juwita Ross, teman dekat Sky sejak ospek kemarin. “Hai, Jane,” sapa Sky saat gadis itu berjalan disisinya. “Kamu telat?” tanyanya. “Iya, nih. Biasa lah. Dandan dulu.” Jane tertawa. “Lo itu beneran dari beasiswa?” Jane masih tidak percaya dengan satu hal itu. “Iya.” Sky tersenyum. “Harusnya aku masuk kuliah tahun depan, sih.” “Wait?” Jane menghentikan langkah kakinya. “Jangan bilang kalo lo itu akselerasi?!” Sky menganggukan kepalanya sebagai jawaban. “Waktu SMA, aku cuma empat semester,” jelasnya. “Gila! Lo keren banget, Sky!” puji Jane. “Untung kita satu jurusan, ya.” “Makasih, Jane.” Sky tersenyum senang karena mendapat pujian dari teman barunya. Namun senyumnya tak bertahan lama saat tiga orang pemuda berdiri tak jauh dari mereka tertangkap di netranya. “Sky, temenin gue kesitu, yuk!” Tanpa permisi, Jane menarik tangan Sky dan membawa gadis itu ke kumpulan pemuda yang sedang bercanda. “Claude!” Jane menyapa seorang pemuda yang tengah tertawa dengan temannya. “Hai!” “Jane?” Claude yang merasa namanya dipanggil itu terkejut dengan kehadiran Jane dihadapannya. “Lo jadi masuk sini?” tanya pemuda itu. “Iya, dong!” Jane tersenyum senang karena akhirnya ia bertemu dengan Claude disana. Claude adalah alasan Jane masuk ke kampus itu.”Hai, Bang Juls,” sapa gadis itu pada Julian, sahabat baik Claude yang tertawa bersama pemuda itu tadi. “Hai, Jane.” Julian menjawab sapaan gadis itu. “Siapa, nih?” tanya Julian pada Jane dengan matanya yang melirik ke arah gadis yang berdiri di balik punggung Jane. “Eh, iya. Sampe lupa.” Jane menepuk keningnya sendiri. “Kenalin, dong. Ini temen baru gue.” Jane melepaskan tangannya yang menarik tangan Sky tadi. Lalu Jane sedikit mendorong pinggang Sky, membuat gadis yang tengah menundukan kepalanya karena mendapatkan tatapan sinis dari seseorang disana itu tersentak kaget. “Ha-hai,” ujar Sky terbata. Gadis itu mengulurkan tangannya dengan ragu. “Skylar.” Ia memperkenalkan dirinya pada seorang pemuda yang dipanggil Claude oleh Jane. “Claudius Veto Di Andreas.” Claude menyebutkan nama lengkapnya. Suatu kebanggaan baginya ketika ia menyebutkan nama lengkapnya. Bukan tanpa alasan ia selalu melakukan itu tiap kali berkenalan. Di dalam namanya jelas tercantum dua keluarga besar. Keluarga yang disegani di dunia bisnis. Namun Sky berbeda. Gadis itu sama sekali tak mengetahui siapa Claude, siapa Veto, dan siapa Andreas. Gadis itu menampakan ekspresi biasa saja. Tak terkejut sedikitpun karena ia memang tak mengetahuinya. Tinggal di asrama wanita membuat Sky lebih banyak menggunakan waktunya untuk belajar dari pada bermain atau kabur pada malam hari seperti teman-temannya. “Dia ini dapet beasiswa full, lho, disini,” ujar Jane yang sama sekali tak menyadari raut tidak suka yang Claude tunjukan pada Sky. Claude tidak suka jika ada orang yang tak terkesan padanya. “Sky.” Jane memanggil Sky yang kembali menundukan kepalanya. “Claude ini cucu yang punya kampus. Opanya itu sengaja bikin kampus ini khusus buat Claude supaya dia bisa belajar dengan nyaman dan terjamin pendidikannya,” jelas Jane. “Makasih, ya. Tolong sampaikan ke Pak Diraga,” ujar Sky tulus pada Claude saat ia mendengar penjelasan dari Jane. Claude hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Sky lalu menyodorkan tangannya pada Julian dan pemuda itu menyambutnya. “Gue Julian. Lo boleh panggil gue Juls,” ujar pemuda itu sambil menggerak-gerakan tangannya. “Skylar,” jawab Sky sebelum gadis itu melepaskan tangannya pada Julian yang tersenyum hangat ke arahnya. Kini bagian yang paling menegangkan untuk Sky. Ia harus menyodorkan tangannya pada pemuda yang sedari tadi menatapnya sinis. Sky menggantung tangannya di udara, menunggu pemuda itu menyambutnya. “Gabe,” ujar Gabe singkat setelah ia berdiam diri cukup lama. “Skylar.” Sky menghela napas lega. Pasalnya ia takut Gabe menolak uluran tangannya. “Eh, kita masuk duluan, ya. Kelasnya mau mulai.” Jane melihat ke jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangannya. “Ayo, Sky.” Jane lalu kembali menarik tangan Sky, membuat mereka pergi menjauh dari ketiga pemuda itu. “Gila tuh, cewek!” seru Julian setelah kedua gadis itu pergi dari hadapan mereka. “Lo liat enggak, Gabe? Tuh cewek biasa-biasa aja waktu Claude sebutin nama panjangnya,” lanjutnya. “Diem, lo, sialan!” seru Claude tak terima dan Julian terbahak. Ia menahan tawanya sedari tadi, bukan sama sekali tersenyum hangat pada Sky. Gabe hanya diam, sama sekali tak membuka suaranya. Dalam hati pemuda itu mendengus. Jelas saja Sky tak mengenali siapa Claude. Gabe sengaja menyarankan kepada kedua orang tuanya untuk mengirim adiknya itu ke asrama wanita di pinggir kota yang jauh dari hingar-bingar kehidupan di kota tempat mereka tinggal ini. “Gue ada ide.” Julian membuka suaranya setelah berpikir beberapa saat. “Ide apaan?” Claude menatap Julian masih dengan tatapan kesalnya. “Dengerin, nih.” Julian memelankan suaranya. “Selama ini kan cewek yang pacaran sama lo itu yang nguber-nguber lo terus. Iya apa enggak?” Pertanyaan Julian membuat Claude menganggukan kepalanya sebagai jawaban. “Gimana kalo lo pacarin tuh anak yang barusan? Siapa tadi namanya? Sky.” “Lo gila?! Enggak mau gue!” Claude memundurkan kepalanya, kesal akan ide gila milik Julian itu. “Nanti gue kasih Action Figure Iron Man gue yang limited edition itu, deh.” Julian membuka suaranya lagi, berusaha membuat Claude mengikuti sarannya karena ia yakin Claude tak akan berhasil. “Lo tau, kan? Yang cuma ada tiga di dunia dan lo kalah cepet belinya sama gue.” “Yaudah gue mau. Tapi gimana perjanjiannya?” tanya Claude tanpa pikir panjang. “Lo bikin dia jadi pacar lo, terus make her give you something that really important to her, then leave her,” ujar Julian setelah berpikir beberapa saat. Yang ada di dalam pikiran Julian adalah Sky sulit untuk di taklukan. Sekalipun mereka benar-benar pacaran, Sky sepertinya tak akan mudah memberi Claude something that really important to her seperti yang ia maksud. Claude pasti akan menyerah ditengah jalan. Atau sekali pun itu memang terjadi, Julian sangat yakin jika Sky sudah tak perawan seperti gadis-gadis yang mereka kencani. “Kalo lo kalah taruhan ini, beliin gue motor yang kemaren gue kasih liat ke lo gambarnya. Lo tau, kan, bokap gue itu enggak akan pernah ngizinin gue beli motor,” lanjut Julian. “Oh, yang kemaren? Satu setengah miliyar mah kecil. Gue bersin juga keluar duit.” Claude berujar enteng. Benar apa yang ia katakan. Kakeknya itu pasti akan mengabulkan keinginannya. Tak perduli seberapa besar jumlanya karena Claude cucu satu-satunya, pewaris tunggal DSC dan Veto Corp. “Gue juga bisa beli. Tapi bokap gue enggak bakal ngizinin. Lo juga tau kan, jajan gue di potong gara-gara ketahuan kobam di ulang tahunya Mona. Kayak enggak pernah muda aja sih bokap gue.” Julian mendengus kesal mengingat ayahnya yang terlalu mengekangnya. “Lo mau ngasih gue apa, Gabe?” tanya Claude, mengabaikan Julian yang tengah menggerutu. “Gue enggak mau ikut-ikutan. Lo aja berdua,” ujar Gabe sebelum berlalu pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang bersalaman sebagai tanda jika taruhan mereka diresmikan. *****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.9K
bc

Because Alana ( 21+)

read
361.0K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K
bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
615.5K
bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
285.7K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
837.0K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook