fabian tergiur

1010 Words
fiani dan billa hari ini sedang ikut studi tour ke museum bersama anak anak kelas enam disekolah tempat fiani mengajar. aku seperti biasa jam 4 sore sudah pulang dari bekerja, karena jam 7 nanti malam aku baru menjemput fiani dan billa disekolah akhirnya ku putuskan putuskan untuk beristirahat sebentar jarang sekali sepulang bekerja aku bisa santai begini. tapi baru saja aku aku akan memejamkan mata terdengar pintu diketuk dan suara nadia kakak ipar ku memanggil fiani. dengan malas aku membuka pintu, "fiani ga ada masih belum pulang, mending nanti aja balik lagi" kata ku sedikit ketus "aku basah bian, kehujanan tadi mau pinjam salin fiani" dengan malas aku biarkan nadia masuk kedalam dan dengan tak tau malu dia langsung menuju kamar tidur ku. aku hanya menggelengkan kepala dan mengikuti nadia ke kamar, betapa terkejutnya aku melihat nadia bertelanjang sedang menungging didepan lemari sambil milih pakaian milik fiani. jakun ku langsung naik turun, aku masih sangat normal memiliki hasrat yang besar tapi aku berusaha menahan diri. nadia tersenyum saat melihat ku berdiri didepan pintu tanpa berkedip. "bian ayo sini" panggil nadia sambil meraba selangkangannya aku seketika tersadar dan berbalik ke ruang tamu. tapi tak ku sangka nadia menghampiri ku keruang tamu dengan kondisi yang masih tanpa busana. susah payah aku menahan diri, kalau terus begini bisa ku terkam nadia sekarang. "nad cepat pakai bajumu, jangan seperti jalang begini kamu" "bian, ayolah. diluar sedang hujan cuaca mendukung untuk kita b******a, aku ingin merasakan bagaimana aku mendesah dibawah genjotan mu. seperti saat fiani mendesah tempo hari" "gila kamu" nadia mendekat dan menempelkan tubuh telanjangnya pada tubuh ku, dia menggesek gesekkan benda kenyal miliknya di d**a ku. aku terpaku dan tidak bisa berfikir pikiran kosong yang ada hanya gairah membara sekarang. nadia mencium bibir ku, aku makin melotot tapi tetap membalas ciuman itu. nadia tersenyum dan menarik ku ke sofa, di sofa kami kembali berciuman dan dia mengarahkan tangan ku untuk meremas dadanya. aku tak ingat lagi dengan anak dan istri ku, sekarang aku hanya ingin menikmati semua ini dan mencapai kenikmatan. "eghh bian, pelan pelan sakit kalau diremas terlalu kuat" "ini besar di dan kencang aku suka" langsung ku hisap bergantian d**a besar nadia. tak ku sia siakan kesempatan ini, tangan ku tak tinggal diam. ku raba inti tubuh nadia ternyata sudah sangat basah dan banjir, pikiran ku langsung berkeliaran apa ini akan sempit karena nadia adalah seorang janda dan pasti sudah sangat lama tak tersentuh. "masukin jarinya bian, tusuk pakai jari akh hmm" ku turuti kemauan kakak ipar ku, ku masukan dua jari langsung dan itu membuat nadia melenguh keras. suaranya memenuhi ruang tamu rumah ku, untungnya diluar sedang hujan dan tetangga pasti tak mendengar suara nadia. jadi aman untuk kami bermain main sekarang,, kejantanan ku sudah berkedut sejak tadi dan ku rasakan sesak di balik celana, nadia yang mengerti langsung membuka resleting celana ku. di belai nya ke gagahan ku dan tanpa ku duga nadia langsung menciumnya menghisap dan di keluar masukan di dalam mulutnya. *ough, nad terus. enaak ini enak nad, aku suka suka" nadia tersenyum, dia langsung bangkit dan naik kepangkuan ku sambil mengarahkan intinya untuk bersentuhan langsung dengan milikku. digesek gesek dan bless "agh" kami melenguh bersama saat inti kami menyatu, rasanya berbeda walau tak sempit tapi aku menyukai penyatuan ini. nadia adalah wanita kedua yang ku ajak b*********a, tentu yang pertama adalah fiani istri ku. dengan liar nadia bergoyang diatas ku, aku hanya diam menikmati semua yang nadia lakukan sambil sesekali meremas dan melumat d**a besarnya. "aaahh aaahh bian aaahh ini enak aku suka, kamu enak bian enak" "kalau enak goyang terus nad goyang ayo lebih cepat lagi" "aahh ini udah ah udah cepat bian. uuuuuhh kamu benar benar enak pantas fiani menjerit saat main sama kamu ternyata aaahh kamu enak" aku sudah tak tahan mendengar suara nadia, ku balik tubuhnya jadi menungging langsung ku hentak milik ku ke inti nadia. "aaaahhh owh bian oowh ayo cepat goyang goyang bian. aku mau merasakan goyangan mu" "kamu akan keenakan nad, rasakan sekarang" aku terus bergoyang ku hentak hentakan milik ku yang membuat nadia semakin menjerit, setelah 15menit aku menyodok inti tubuh nadia ku rasa akan segera keluar buru buru ku cabut milik ku dan keluar lah cairan ku di pinggang nadia. aku merasa lega, walau tak terasa sempit tapi aku masih sangat menikmati milik nadia. nafas nadia tampak ngos ngosan tapi wajahnya memancarkan kepuasan. "huh mantab banget goyang mu bian aku ketagiahan ini. di sodok kamu aku sampai merem melek ke enakan. kamu beneran nikmat jago banget ngobok miaw ku" nadia mengecup bibir sekilas dan langsung berlalu ke kamar mandi. aku yang masih mengatur nafas langsung bangkit menyusul nadia ke kamar mandi, disana aku berencana untuk menggempur nadia sekali lagi sebelum aku menjemput fiani dan billa. benar saja dikamar mandi nadia sedang membelakangi ku, langsung ku peluk dia dan menggesekan milikku yang sudah mengeras lagi. "mau nambah lagi?" "iya, sekali lagi sebelum aku jemput fiani dan billa ke sekolah" nadia langsung menungging dan aku mengarahkan milik ku lagi. "egh nad, besok besok aku mau lagi sama kamu. kita chek in di hotel buat enak enak begini lagi ya" "ah iya, aku mau bian. aku aaaahh aku mau disodok kamu terus. kita ke hotel tapi kamu harus janji uuuuugh bikin aku keenakan kayak sekarang" "iya, aku bakal genjot kamu kayak gini yang keras aaa yang dalam hhmmm" "aku ssssshhh pasti ngangkang buat kamu bian aaahh ayo terus bian aku sampai bian lebih cepat ayo cepat aaaaaaaahh" nadia melenguh keras dan milik ku menjadi hangat karena semburan dari inti nadia. ku percepat goyangan ku karena aku harus bersiap menjemput fiani dan bella. setelah pergulatan kami dikamar mandi, ku minta nadia membersihkan diri dan segera pulang ke rumah mertua ku. aku akan membereskan bekas percintaan kami agar fiani tak curiga, mulai sekarang aku harus berhati hati agar fiani tak mengetahui semua yang ku lakukan dengan nadia. jam 6.30 aku keluar dari rumah untuk menjemput anak dan istri ku di sekolah, aku sempat menunggu sebentar sampai bis yang mereka tumpangi tiba didepan sekolah. aku langsung meraih putri kami dari gendongan istri ku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD