B A B • 38

1642 Words

Usai memarkirkan mobil di halaman kantor, Arslan tidak langsung turun karena telepon dari pimpinan anak buahnya. Ia menyimak informasi, sementara matanya sibuk mengabsen setiap manusia yang lalu-lalang memasuki gedung. “Edy sepertinya yang datang semalam, Pak. Melakukan penggeledahan di rumah sekapan, sekitar jam sebelas malam.” Sudut bibir Arslan tersungging tipis. Ia menurunkan kaca jendela mobil dan membiarkan pandangannya disapa langsung oleh luar mobil. “Okey.” Pria itu kemudian memberikan tanggapan saat yang ia cari di depan mata belum muncul juga. “Terus berikan informasi mengenai pergerakan Edy, dan jaga terus anak-istrinya jangan sampai cidera sedikitpun!” titah Arslan tegas. “Saya perlu memperkenalkan diri saya yang asli pada Edy sebelum menyerangnya.” Ia bergumam dengan sua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD