Pagi hari tiba, Rehan membuka matanya yang polos. Udara dingin nan segar membuatnya enggan untuk bangun. Rasa malas itu didukung oleh kehangatan selimut yang ia pakai. Namun setelah matanya bertemu dengan wanita yang menyambutnya di pagi hari, ia mulai ketakutan. Dengan cepat ia memposisikan tubuhnya menjadi duduk. "Bangun Rehan, aku tidak suka anak malas. Kalau kamu tidak mau kelaparan maka turuti ucapan mama. Kamu tidak mau aku memukul mu lagi kan?" ancam Amy. "I-iya Ma. Aku menurut sama Mama," jawab Rehan. Tubuh anak umur enam tahun itu gemetar. Ia takut dipukul dan kelaparan jika tidak menurut. "Bagus, jadi aku akan menjelaskan apa yang harus kamu lakukan, Rehan." Rehan mendengar dengan seksama perintah Amy. Anak sekecil itu nampaknya mengerti kerasnya kehidupan. Dia yang memang b

