Damara berlalu bersama Galaksi. Andra memandang mobil Galaksi yang menjauh sambil menggertakan rahang. Ternyata seperti ini rasanya cemburu. Sebelumnya, Andra selalu menganggap remeh semua pengorbanan yang Damara lakukan untuknya.
Kini hanya tersisa dirinya dan Nur Bahenol di meja nomor enam. Nur Bahenol memandangnya dengan wajah datar sedari tadi, sementara Andra hanya menundukan kepala.
Brak!
Nur Bahenol menggebrak meja. Refleks Andra mendongak dan memandang selingkuhannya itu dengan wajah malas.
"Jangan kayak gitu, dong, Sayang," bujuk Andra.
Napas Nur Bahenol naik turun tak karuan, matanya merah berlinangan bulir bening. Nur Bahenol menahan tangisnya, sementara Andra ketakutan sendiri memikirkan segala kemungkinan buruk yang terjadi antara hubungannya bersama Damara.
"Bisa-bisan
