Setelah Nur Bahenol pergi dari toilet, Andra merasa was-was sendiri. Bunyi apa yang barusan dia dengar? Siapa yang ngibrit lari saat dia mencoba mendekati sumber suara? Mungkinkah Damara? Mendadak hatinya gundah gulana, Andra takut semuanya terbongkar. Jujur saja, Andra belum siap berpisah dari Damara secepat ini. Setelah mencoba menenangkan jantungnya yang bertalu-talu, Andra berjalan kembali ke restauran. Di sana dia menemukan Damara yang duduk di meja nomor dua sambil bersendang dagu. Saat Damara memandangnya, mereka sama-sama tersenyum. Hal itu membuat Andra mengusap d**a lantaran merasa lega. Itu artinya, Damara tidak tahu apa pun mengenai kejadian di toilet barusan. Berbeda dengan Andra, Damara justru menggeram dalam hati sambil menyimpan jutaan sumpah serapah untuk kekasih dakjal-

