“Gal. Kenapa kamar berantakan?” Damara berteriak dari kamar Galaksi, saat melihat kamar sang pemuda yang mirip kapal pecah. Padahal Galaksi tipikal cowok yang rapi dan presisi, tapi akhir-akhir ini pemuda itu mageran, bahkan jarang mandi. “GALAKSI!” Tak berselang lama, Galaksi berlari kecil kemudian memasuki kamar sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Apaan, sih, masih pagi udah teriak-teriak?” tanya Galaksi malas. Pemuda itu masih mengenakan kaos tidur dan kolornya, bahkan belum mandi dengan alasan dingin. “Lihat, kamar kamu. Kenapa akhir-akhir ini kamu mageran?” “Ya tinggal beresin, kenapa harus teriak-teriak?” jawab Galaksi santai. Damara langsung merotasi kedua bola matanya kemudian melipat tangannya di d**a. “Beresin, aku nggak mau tahu!” titah Damara sambil menunjuk ranjan

