Author’s Point of View
Sam masih sangat kaget dengan semua kejutan yang diberikan sahabatnya, Zlo. Tempat kerja ini memang tak begitu luas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti XIX Company, tapi semua peralatan yang dirasa perlu sudah sangat memenuhi.
Di sana ada beberapa ruangan bertembok kaca yang tidak boleh dimasuki sembarang orang. Setiap ruangan memiliki daya gravitasi yang berbeda. Sam melihat beban-beban berbeda berat disimpan di dalamnya. Di ruang 1, beban 100kg sudah melanyang satu kaki diatas permukaan lantai. Di ruang 2, beban ½ ton melayang dengan jarak yang sama seperti di ruang dua. Ini semua untuk mempersiapkan alat penetral gravitasi yang akan di simpan antara lempengan dan inti bumi agar daya tariknya lebih stabil dan bumi bisa kembali seperti dahulu kala.
"Hey bagaimana kalian mengatur gravitasinya?" Sam penuh tanya. Mustahil manusia bisa menciptakan gravitasi baginya.
"Itu salah satu penemuanku dan Zlo saat diangkasa selama 2 tahun" Kare memberi tahu.
"Oh, ini kau temukan? Ku pikir kau yang ciptakan. Tunggu. Angkasa? Bukankah selama ini kalian hanya mengerjakan penelitian untuk portal yang kemarin kita bicarakan? Aku tidak mengerti sebenarnya apa saja yang sudah lakukan hingga saat ini." Tanya Sam yang sangat takjub denga napa yang dikerjakan rekannya beberapa tahun belakang.
"Kau tau kan mengapa bumi seperti ini? Selain melemahnya gravitasi di bumi, ini juga karna benda angkasa itu yang mengorbit bumi. Benda itu punya medan magnet yang ujungnya dapat menghasilkan gaya gravitasi lebih dari bumi."
"Lalu bagaimana kau bisa membawanya? Apa bagian terluar benda angkasa itu memliki gaya gravitasi? Tak mungkin kan?"
"Sayangnya kau salah. Sampel batu yang diambil memang tak akan dengan sendirinya memiliki gravitasi. Tapi dengan reaktor yaitu panas bumi. Benda itu bisa menghasilkan gravitasi yang bersifat permanen. Nama benda angkasa itu Lapsoina. Lapsiona merupakan pecahan bintang neutron bermuatan netral yang rotasinya sangat cepat dan biasa disebut ultra-magnetic karena kekuatan magnetnya sangat kuat, bahkan paling kuat di alam semesta.” Kare menjelaskannya secara detail.
Lapsiona adalah penemuan lainnya hasil dari penelitian Tim misi penyatuan bumi selama beberapa tahun kebelakang. Lapsiona ini bukannlah benda baru di angkasa, semula benda ini dikira brown dwarf atau katai coklat alias bintang gagal. Pada umumnya katai coklat memang sama dengan Lapsoina, berukuran lebih besar daripada planet tapi tidak cukup besar untuk melebur hydrogen seperti yang dilakukan bintang.
Awalnya, Zlo dan Kare mencurigai perilaku magnetik aneh di luar angkasa, bukan sekedar rekoneksi magnetik biasa atau badai cuaca antariksa yang menyebabkan aurora dari awan materi matahari (plasma) yang bertabrakan dengan medan magnet bumi. Kali ini saat rekoneksi magnetik, ada electron benda angkasa yang menunjukkan perilaku memutar spiral rapat di sepanjang medan magnet dan itu muncul pada Lapsoina.
Lapsoina tergolong magnetar spesial dari jumlah magnetar yang tidak sampai belasan. Beberapa pulsar berputar lebih dari seribu kali perdetik, tarikan gravitasi yang membuat marshmallow yang tertabrak menghantam dengan kekuatan seribu bom hydrogen. Magnetar memiliki medan magnet seribu kali lebih kuat dari bintang neutron biasa yang berukuran satu juta miliar Gauss, atau sekitar seratus triliun magnet kulkas. Sebagai perbandingan, medan magnet Matahari hanya sekitar 5 Gauss. Sama halnya dengan Lapsoina.
Secara fisik, benda ini tersusun dari neutron (partikel penyusun inti atom yang bersifat netral) dengan massa yang lebih besar daripada matahari dan ukuran yang tidak lebih besar. Lapsoina sangat padat, bahkan sendok materi bintang beratnya bisa mencapai satu 1 juta ton, jauh lebih ringan dibanding magnetar lain yang dapat mencapai 100 juta ton per sendok.
"Untuk apa yang kamu kerjaan, kini kau sedang melihat semuanya. Jadi, jangan pernah melakukan apapun yang dapat menyumbang kegagalan pada misi ini. Lalu apa yang sedang kau lakukan Mr. Sam?" Potong Kare tiba-tiba setelah ancaman yang Ia keluarkan.
Kare yang bingung melihat Sam menulis di buku kecilnya seperti masa sekolah sedang melakukan kunjungan ke museum.
"Oh tidak, aku hanya gemar menulis." Jawab Sam tanpa menghentikan goresan tinta di bukunya, Ia terlihat sangat menikmati itu.
Kare hanya mengangguk dan memerhatikan tiap-tiap ruangan di tempat itu, seperti sudah tidak memperdulikan jawaban yang diberikan Sam, ya memang Kare tidak peduli tentang hal itu, hal yang dianggapnya remeh.
"Hey kalian, bisakah ikuti aku sekarang?" Zlo datang dengan berlari kecil, entah dari mana.
Mereka hanya mengikuti Zlo yang seharusnya Kare pun tau kalau ini saatnya rapat. Ini adalah hal yang langka, saat Kare melupakan jadwal rapat. Mereka memasuki ruangan melewati pintu dengan Zlo terlebih dahulu, lalu Kare, dan diakhiri oleh Sam.
Sam terkejut saat melihat seseorang paruh baya yang dikenalnya sedang duduk di kursi ketua rapat.
"Mr. Ekuador! Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Sam dengan penuh semangat sambil memeluk pria itu.
"Sam bisakah kau sedikit serius? yang ada di depanmu itu adalah orang di balik misi ini." Zlo berbisik agar Sam bisa menjaga tingkahnya. Ini adalah hari pertama Sam bergabung dalam misi ini. Zlo tidak mau kalau Sam sampai membuat keributan yang tidak penting.
"Apa? Kau bilang presiden bumi adalah orang di balik misi ini?" Sam menjawab dengan berbisik pula tapi dengan intonasi melambat, serupa dengan orang terkejut yang belum percaya dengan fakta yang ada.
Pernyataan kedua Sam tidak ditanggapi Zlo demi ke kondusifan suasana. Seluruh Tim inti sudah duduk tanpa ada aturan khusus. Tentunya Sam memilih untuk duduk di samping Mr. Ekuador karna Ia menjadikan sudah Mr. Ekuador sebagai rolemodel nya dari dulu.
"Oke akan ku mulai. Sam, kau menjadi kapten. Bukan hanya di dalam pesawatmu. Tapi dalam misi ini kau kaptennya. Zlo akan membantumu untuk itu dan untuk kronologisnya kau bisa banyak bertanya pada Kare." Ucap sang presiden bumi yang juga presiden XIX company.
"Kemarin, aku sempat memiliki beberapa masalah. Saat menjemput Sam ada seorang mata-mata yang menyamar menjadi asisten sementara Sam. Dia mendengar semua tapi tidak dengan hubungan misi ini dengan kau Mr. Ekuador." Zlo melaporkan kejadian Sitma.
“Tunggu dulu, maksudmu Sitma? Dia bukan mata-mata” Sam sangat kaget mendengar hal itu. Ia tidak mengerti apapun selain Sitma adalah wanita yang menyenangkan.
“Lalu bagaimana bisa Derek ditemukan pingsan tepat saat kau pergi menjalankan misi di Feekuy? Derek memang tidak dapat menjemputmu di hari pertama itu dan pihak menejemen camp memutuskan untuk memperkejakan supir lepas hanya untuk hari itu. Jadi jika kau bertemu Sitma selai hari itu, ia tidak punya tujuan lain selain memata-matai”
Sam masih bingung dengan penjelasan yang diberikan Zlo. Alurnya terlalu kompleks untuk dipaham. Bagaimana seorang Sitma tahu jika Sam akan ditawari misi ini bahkan disaat Sam sendiri tidak tahu akan hal itu.
“Bagaimana, bagaimana ia memprediksi ini semua?” Tanya Sam atas segala kebingungannya.
“Ia tidak memprediksinya. Pasti ada sesuatu yang memancingnya untuk melakukan itu. Apa kau mengingat sesuatu?” Zlo bertanya balik pada Sam yang sebenarnya belum menemukan jawaban dari pertanyaannya juga Zlo.
Raut wajah semua tim di dalam ruangan itu terlihat seperti mencari-cari apa alasan wanita itu memata-matainya. Sam yang tadinya menundukkan kepala dengan kedua telapak tangan menahan pelipisnya tiba-tiba bangkit, seperti mengingat sesuatu.
“Teleponku…”
“Aku meninggalkannya di mobil tepat saat kau menghubungiku. Sitma pasti membacanya karna Ia yang mengembalikan teleponku.” Sam mengatakannya seperti orang yang sedang melakukan pengakuan dosa di gereja.
Kali ini reaksi yang ditunjukkan orang-orang di ruangan itu bukan lagi menyerah dalam mencari jawaban, namun berubah menjadi kecewa. Karna motif Sitma yang belum diketahui, sebagian besar dari mereka menganggap bahwa Sitma berada di pihak Presiden Auroert yang tidak menyetujui misi ini. Jika bukan itu alasannya, Sitma tidak akan melakukan spying karna itu satu-satunya alasan.
Kabarnya dulu, Mr. Ekuador sempat mengajukan misi ini sebagai misi besar dunia, yang akan ditangani langsung oleh pemerintahan dunia dan bantuan dari seluruh bumi bagian bahkan LISI. Misi ini adalah misi yang akan menyatukan kembali semua manusia di bumi. Tapi presiden Auroert selalu menolak dan penolakan itu berarti misi ini tidak bisa dilakukan.
"Wanita malang. Jika ia memberi tau hal ini kepada Presiden Auroert dia akan mati. Entah itu di tangan Anaro, atau di tanganku." Ucap Kare.
Mr. Apoka Anaro adalah presiden Auroert untuk periode saat ini. Ia pasti akan membunuh Sitma setelah mendapatkan informasi yang Ia mau, atau bahkan Ia membunuh karena informasi yang tidak penuh mengingat saat itu Sam tiba-tiba harus meninggalkan Yugyert. Sam tidak mengerti apapun. Kecuali Sitma. Wanita itu. Akan terbunuh.
"Hey, hey tunggu dulu. Apa ini misi kemanusiaan?" Sontak Sam seperti akan memunculkan sebuah pernyataan yang memohon.
"Ya" jawab seluruh peserta rapat serentak.
"Apa jika ada yang terbunuh termasuk dalam tujuan misi kemanusiaan?"
"Tidak"
"Kita harus menyelamatkan Sitma."
"Dan kau ingin menyelamatkannya selagi ia memata-mataimu?" Cecar Kare.
"Ia baik. Setahuku."
"Yang kau tau itu sedikit Sam" Lanjut Zlo.
"Setidaknya aku merasakan adanya ikatan antara aku dan Sitma. Seperti chemistry dan saat ia melihatku ber-ereksi seperti biology"
"Tolong jangan katakana kau menyukainya." Tanya Zlo berbisik.
"Zlo! Sudahlah. Apa kau belum pernah mencintai seseorang? Kau boleh menyelamatkannya. Tapi itu atas nama dirimu sendiri. Kau boleh memakai pesawat di sini, tapi jangan yang punyamu." Dengan bijaksana presiden XIX Company menanggapi semua ketegangan yang terjadi.
"Kau selalu penuh dengan cinta Mr. Ekuador! Terima kasih."
Dengan emosi yang berbanding terbalik Zlo mulai kesal dengan tingkah Sam yang aneh.