Aku membalikkan badan lalu pergi meninggalkan mereka yang sedang berdampingan, dengan langkah tegak melangkah keluar padahal sebelumnya ada sepasang high heels yang menghambat perjalanan. Tapi kali ini kedua kakiku berjalan dengan mudahnya menuju keluar gedung nan megah ini, menghampiri motor di parkiran, beruntung sekali kuncinya aku yang pegang. Kutinggalkan Mas Heri di sini dengan wanita perus*k itu, sekarang berbahagialah, Mas. Ada saatnya kalian merasa hancur seperti yang kurasakan. Semenjak mengendarai motor ponselku berdering entah siapa yang menelpon, karena tak ingin kehilangan konsentrasi saat mengemudi kuabaikan saja panggilan itu. "Nasya, kita nginep di rumah nenek yuk," pintaku pada gadis kecil yang sedang belajar di kamarnya. Ia mendongak menatap wajahku yang nampak semb

