Chapter 5

1217 Words
Pagi-pagi buta Freya sampai di mansionnya tanpa mobil baru. Yang ia bawa malah luka di tangan dan kakinya. Freya kalah balapan karena kecelakaan saat berbelok. Sebenarnya ia kelelahan setelah beberapa hari terakhir mempersiapkan pernikahannya. Namun, ia terlalu mengeyel dan malah ikut balapan di saat ia harusnya beristirahat. Freya masuk ke dalam mansion dengan langkah terseok-seok dan dituntun oleh beberapa orang pelayan. Tim kesehatan yang memang stand by di mansion tersebut langsung turun tangan mengobati luka di tangan dan kaki Freya. Freya berkali-kali meringis kesakitan saat lukanya dibersihkan lalu diberi obat dan diperban. “Ngeyel sih, gak dapet mobil baru eh malah dapet luka baru” sindir Davina yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Freya.  “Makin hari kamu makin melunjak, mau kupotong gajimu” Freya meninggikan suaranya.  Davina mau tak mau diam kalau sudah membahas tentang pemotongan gaji. Setelah selesai dengan pengobatannya, Freya ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya karena pagi ini ia harus sarapan di mansion orang tua Keenan.  “Apa dia sudah bangun?” tanya Freya sambil memilih-milih pakaian yang bisa menutupi luka di tangan dan kakinya.  “Belum, Tuan Wilfred masih di kamarnya” jawab Davina. “Dia tidak tidur dengan wanita yang di atas?”  Davina langsung menggeleng.  “Apa dia tidak menyukainya?” tanya Freya lagi.  “Tuan Besar bahkan tak melihat wanita itu”  Freya hanya manggut-manggut dan memilih dress berwarna krem.  “Bangunkan dia dan katakan padanya untuk memakai setelan yang serasi dengan warna pakaianku.” Setelah selesai dengan make up dan pakaiannya, Freya dan Keenan keluar dari mansion mereka sambil bergandengan tangan mesra untuk ditunjukkan kepada para media yang telah menunggu di luar sejak pagi.  “Bagaimana hasilnya?” tanya Freya setelah ia masuk ke dalam mobil.  “Seperti yang kau harapkan, berita pernikahanmu menjadi trending topic. Berita kalian bahkan mengalahkan perselingkuhan pasangan actor dan penyanyi itu. Ah satu lagi, berita kalian melebihi viralnya perilisan film sutradara kenamaan itu.”  Freya tersenyum penuh kemenangan. Keenan sampai geleng-geleng kepala melihat wajah penuh suka cita istrinya. ****  Keesokan harinya Freya dan Keenan menikmati sarapan mereka dalam diam. Davina mendekat dan menunjukkan sesuatu di layar tabletnya kepada Freya. Freya yang sedang mengunyah roti bakarnya hampir tersedak ketika melihat berita konyol itu. Berita dengan judul 'Malam Pertama yang Panas antara Presdir WF Group dan Founder FV Foundation'.  Freya membaca kalimat demi kalimat di artikel konyol itu hingga ia mendorong tablet yang disodorkan oleh Davina dengan kesal. Bagaimana tidak, isi artikel itu membahas mengenai cara berjalannya di pagi hari saat ia keluar dari mansionnya kemarin. Cara berjalan Freya memang sedikit aneh, yah ia berjalan dengan langkah yang tidak stabil. Freya berdecak kesal padahal ia sudah mati-matian menahan sakit di kakinya. Para wartawan malah membuat artikel konyol seperti itu. Para wartawan tentu saja berasumsi jika sang Founder FV Group digempur habis-habisan oleh suaminya sehingga harus berjalan terseok-seok di pagi hari. “Berita murahan” Freya tak henti-hentinya berdecak dengan kesal. “Katakan pada Kyler untuk mengurus berita sialan itu” ucapnya lagi.  Keenan yang penasaran menarik tablet yang tadi didorong oleh Freya. Ia malah tak bisa berhenti terkekeh setelah membaca artikel tersebut.  “Kupikir kau memang sengaja” ucap Keenan sambil mengulum senyum. Sementara tatapan mata Freya siap menerkamnya.  “Yah…” Keenan menggaruk tengkuknya. “…maksudku kupikir kau memang berniat membuat berita seperti itu karena kau berjalan terseok-seok seperti kemarin. Tak kusangka yang kemarin bukanlah settingan.”  Freya makin berdecak kesal lalu bangkit dari tempat duduknya. “Nyonya Besar kecelakaan Tuan, karena itulah kaki dan tangannya terluka” ucap seorang pelayan saat Freya sudah kembali ke kamarnya.  Keenan langsung meletakkan cangkir kopi yang hampir ia sesap.  “Separah apa?” Keenan sedikit meninggikan suaranya karena kaget.  “Tidak begitu parah, bagian lutut dan lengan Nyonya Besar diperban.” **** Tak ada bulan madu, Freya membatalkan liburan yang sebelumnya ia persiapkan sebelum menikah. Ia membatalkan bulan madunya karena kondisi kaki dan tangannya menjadi sangat merepotkan. Setelah berita konyol yang kemarin, makin hebohlah dunia maya. Setiap harinya ada banyak wartawan yang datang untuk meliput aktivitas pengantin baru itu. Meskipun pada akhirnya gagal karena puluhan anggota keamanan yang menjaga mansion dengan penjagaan super ketat.  “Sudah kubilang bukan untuk mengurus berita konyol itu?” Freya meninggikan suaranya kepada Davina dan Kyler.  “Respon pembaca sangat baik, menurutku kita tidak perlu menghapusnya. Mereka bahkan semakin penasaran dengan hubungan kalian” ucap Kyler. Davina mengangguk setuju. “Bahkan banyak permintaan untuk wawancara dengan kalian berdua” sambung Davina.  Freya segera menggeleng. “Bagaimana dengan jadwalku?” tanyanya dengan nada ketus.  “Jadwalmu masih kosong, kalian seharusnya berbulan madu. Tapi, kau malah membatalkannya. Puluhan wartawan sudah menghubungiku untuk menanyakan jadwal bulan madu kalian.” Merasa semakin jengah dengan laporan Davina, Freya mengibaskan tangannya. Davina segera mengerti dan akhirnya ia keluar dari kamar Freya bersama Kyler. Freya lagi-lagi mendecak kesal.  “Tak kusangka menikah akan semerepotkan ini, sial” Freya menggerutu sendiri lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur. **** Bagaimana kehidupan pernikahan dua orang itu? Hari ini tepatnya sudah satu minggu mereka tinggal bersama. Hanya sekedar tinggal bersama dan memiliki status sebagai suami istri. Selebihnya, mereka hidup masing-masing, Tidak juga, sebenarnya Freya mengurus semua kebutuhan suaminya, termasuk untuk urusan s*x. Freya menyiapkan wanita-wanita sexy yang sudah ia seleksi sendiri untuk memuaskan hasrat suaminya. Dibandingkan dengan membiarkan suaminya keluar masuk bar dan club malam untuk mencari wanita rendahan, lebih baik Freya yang menyiapkannya untuk suaminya. Freya hanya memilih wanita-wanita yang benar-benar siap untuk tutup mulut. Sebagai gantinya, Freya membayar mahal para wanita itu. Freya tentunya tidak ingin skandal rumah tangganya sampai tercium media, apalagi akhir-akhir ini media sangat heboh karena pernikahannya. Karena itulah Freya menyiapkan ruangan khusus di lantai 3 untuk suaminya. Ada beberapa wanita sexy yang ia siapkan, suaminya tinggal memilih wanita mana yang ia mau. Luar biasa, pernikahan gila yang tak pernah Keenan sangka jika ia akan diatur seenaknya oleh istrinya. Kenapa Keenan setuju untuk diatur oleh Freya? Karena Freya memiliki kartu matinya. Freya memegang rahasia kecil yang ia sembunyikan mati-matian tapi ternyata bisa ditemukan oleh wanita itu. Freya menggunakan trik yang sama seperti yang ibu tirinya gunakan kepada daddynya. Bertahun-tahun tinggal bersama monster itu membuat Freya belajar banyak, termasuk caranya menekan seseorang. Tinggal menemukan kelemahannya dan setiap orang akan bertekuk lutut di hadapannya. Sudah terlanjur Keenan menerjunkan diri di lautan api yang diciptakan Freya. Sudah terlanjur ia terperangkap dalam kurungan emas yang ia pikir akan menjadi menyenangkan. Ternyata ia salah, setiap gerak-geriknya diawasi oleh Freya. Tak perlu ditanya bagaimana Freya melakukannya, ia mempekerjakan orang-orang handal yang bisa mengintai siapa saja. Keenan mengakui jika awalnya dia cukup tertarik dengan Freya. Cantik, anggun, dan senyum manisnya. Prestasi dan kehebatannya pun sudah tidak diragukan lagi, wanita muda itu bahkan mendirikan yayasannya seorang diri. Karena itulah Keenan merasa seolah menemukan karakter berbeda dari seorang tuan puteri di keluarga Malllory. Namun, siapa sangka jika di balik wajah cantik dan sikap ramahnya, Freya ternyata sangat mengerikan. Freya memang sangat ramah, terutama di depan banyak orang. Salah satu caranya untuk memenangkan hati orang lain. Salah satu caranya menuju white house. Namun, di balik semua itu, Freya tetaplah sangat berbahaya. Keenan mulai menyesal, awalnya ia hanya ingin sedikit bermain-main dengan wanita cantik itu. Namun, ternyata ia yang berakhir dipermainkan oleh Freya. Menjadi boneka dan alat bagi Freya. Alat untuk menuntaskan misi yang Keenan yakin bukan yang seperti Freya katakan padanya. Tentang menegakkan keadilan. **** 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD