BERTINDAK SECEPATNYA

1358 Words
"kau baru pulang?" sapa nyonya Kenia kepada Putra semata wayangnya yang baru saja naik ke lantai dua tersebut bersama dengan Rio. " ya Bu. Tumben Ibu ada di rumah. Pasti ada sesuatu bukan? Jadi, ada apa? "tanya Darwin yang merasa heran melihat ibundanya ada di rumah pasti ada apa-apa itulah pikiran Darwin. Nyonya Kenia berdiri dari duduknya. ia tersenyum sinis mendengar pertanyaan dari Sang putra semata wayangnya itu. sementara Darwin menyuruh agar Rio segera lebih dahulu menuju kamarnya saja. malu rasanya jika temannya mendengar pertengkaran anak dan ibu di siang hari bolong seperti ini. "Jadi siapa dia?"tanya Nyonya Kenia langsung kepada intinya. "Wah, Apa ada kamera CCTV di sekolahku sehingga semuanya bisa diketahui? atau ada mata-mata yang mengintaiku? hebat sekali ya bisa secepat itu mengetahui semua yang kulakukan. Memangnya kenapa dengan dia? Apa itu sebuah kesalahan juga? untuk apa bertanya tentang dia? dia hanya kekasihku dan kami baru saja berpacaran,"akui Darwin dengan sangat berani. Darwin langsung tahu apa maksud dari pertanyaan pertanyaan sang ibunda. "pacar? kekasih? untuk apa semua hal itu? Semua itu hanya akan mengganggu perjalanan karir mu saja," ujar Nyonya Kenia dengan sinis. "Jika kau sudah selesai dengan dirinya, segeta campakkan dia. untuk apa menyimpannya lama-lama, "ujarnya menatap tajam kearah Darwin. "jangan ikut campur urusanku dengannya. dan jangan sekalipun menyentuhnya. Dia milikku," ujar Darwin mengingatkan. "untuk apa bersenang-senang dengan wanita miskin seperti itu. Apakah kau ingin kita jadi ketukaran kemiskinannya? kau selalu mencari teman seperti itu. untuk apa wanita seperti itu. aku bisa mencarikan yang lebih baik daripada dirinya, jika kau ingin bersenang-senang. Apa perlu kau ku carikan? Berhentilah bermain-main Darwin dan seriuslah. kau sudah SMA dan sebentar lagi kau akan mewarisi perusahaan mendiang ayahmu. Berhentilah bermain-main dan fokus sekolah. Atau Haruskah aku menjadi murka, lalu mengirimu ke Amerika agar kau serius belajar? aku tak bisa menunggu lama Darwin. segeralah menjadi dewasa dan segeralah memimpin perusahaan," ujarnya Nyonya Kenia mengingatkan. "Ayo lah Bu aku masih terlalu muda untuk memimpin perusahaan. Bukankah lebih banyak orang yang sudah terampil mengurus perusahaan? Kenapa tak menyerahkan perusahaan kepada mereka saja. aku bisa apa Bu? aritmatika saja aku tidak mengerti apalagi hal lain. biarkan aku menjalani sekolah ku seperti anak-anak normal lainnya Bu. nanti ketika waktunya aku pasti akan memimpin perusahaan. jadi ibu Bersabarlah. Bukankah banyak orang kepercayaan Ayah masih ada di sana? Ibu bisa mempercayakan urusan pekerjaan kepada mereka bukan? Tidak apa-apa Bu. bisa kah ibu menunggu sebentar? aku serius belajar bu dan aku juga serius dengan hubunganku dengan Tiwi. jadi aku mohon jangan ganggu Tiwi, ibu. dia anak yang baik. dia orang yang sangat cantik dan bisa membahagiakanku. jadi aku mohon jangan sentuh dia," ujar Darwin setengah memohon. "Ibu tak bisa menunggu lebih lama Darwin. banyak orang yang menginginkan posisimu. jadi jangan biarkan orang-orang itu mengambil posisi mu. terutama lagi paman paman mu. kau tahu mereka begitu serakah mengambil harta ayahmu. jadi jangan biarkan mereka membuat kita miskin. jadi aku mohon kepadamu Berhentilah bermain-main. Jika kau tak bisa berhenti maka aku serius Akan mengirim kau ke Amerika. kau tahu seperti apa di sana bukan? Paman pasti akan memberimu pelajaran dengan sebaik-baiknya. Aku percaya kan itu kepadanya," ancaman Nyonya Kenia kepada Darwin. "Ibu menyuruhku ke tempat Paman Philips? yang benar saja Bu. aku mohon tunggulah hingga aku selesai SMA. aku akan ke Amerika. aku janji kepada ibu tapi jangan sekarang Aku mohon bu,"Darwin memohon. "ckck, yang benar saja. Kau memohon demi wanita miskin itu? Astaga,"keluh Nyonya Kenia. "argh.. kenapa tidak bu?"tanya Darwin balik bertanya. "Em, bukan kah ayah dan ibu justru saat awal menikah juga hidup miskin? Lantas mengapa aku tidak boleh menikah dengan wanita miskin? aku masih muda bu. Baru beberapa bulan masuk SMA,Ntah sampai mana nanti kamu bisa berpacaran. tak ada yang tahu. untuk apa Ibu mencemaskan aku berpacaran Bu? aku juga akan berhati-hati dan tidak seperti orang lain karena. aku bukannya ini langsung menidurinya Bu. aku juga nanyain bersenang-senang. lantas Mengapa Ibu tak mengurusi perusahaan saja Mengapa repot-repot mengurusi kekasihku? "tanya Darwin tak mengerti. "jika kau hanya bersenang-senang maka Cepatlah bersenang-senang lalu buang dia. Aku tak mau tahu Darwin dan aku tak ingin melihat dia lebih lama bersamamu. orang miskin bawaanya selalu menyusahkan. dan aku tidak suka itu. Pokoknya kau tak perlu banyak tanya mengapa Ibu terlalu ikut campur tentang pacar tercinta mau itu. yang Ibu mau kau segera memutuskan cintamu itu. atau kau segera pergi ke Amerika saja. kau segera Pilihlah. Ibu Pun Tak Mau tahu Kau mau apa dari Gadis itu yang jelas segera berpisah dari Gadis itu atau ibu akan memaksa mu untuk berpisah darinya," ancamnya Nyonya Kenia kemudian pergi dan berlalu dari hadapan Darwin. "apa apaan Ibu ini kenapa begitu ngotot untuk aku berpisah dari Tiwi? Belumlah 1 hari aku berpacaran dengannya, Ibu sudah nyuruh berpisah dengan Tiwi. bagaimana kalau tiba-tiba aku sudah menikahinya? ah Ibu ada-ada saja," ujar Darwin santai kemudian menyusul Rio yang sudah lebih dahulu masuk ke kamarnya. Sesampai dikamar Rio nampak tengah bermain video game milik Darwin. segera Darwin menyusul Rio dan duduk disampingnya. nampak di depan Rio sudah banyak cemilannya suguhkan oleh asisten rumah tangganya. "Bagaimana?" tanya Rio tanpa menoleh kepada Darwin. matanys terlalu fokus menuju layar video game miliknya. "Bagaimana apanya?" tanya Darwin pura-pura gak tahu. "Alah Sudahlah bukannya aku tak tahu ibu pasti marah karena kamu berpacaran dengan tiwi bukan? aku tahu itu," ujar Rio tersenyum tanpa menoleh kepada Darwin. "Wuah kok bisa tahu seperti itu rupanya? hebat hebat hebat. Jadi Bagaimana menurutmu sendiri Rio?" tanya Darwin balik bertanya kepada Rio. "Kenapa harus bertanya kepadaku? Bukan kah yang menjalin hubungan itu kau dan Tiwi? Mengapa harus bertanya padaku. aku sudah membantumu untuk mengutarakan Cintamu kepada Tiwi. Lantas apa aku juga harus membantumu untuk mengatakan kepada ibumu betapa kau sangat mencintai kekasihmu itu? atau Haruskah kukatakan pada Tiwi bahwa ibumu tak menyukai gadis miskin seperti dirinya? yang mana yang harus ku bantu?" tanya Rio blak-blakan. "ah kau ini dasar. Sudahlah ayo kita main video terus aja. urusan ibu dan juga kekasihku itu urusan nanti yang pasti kita bermain video game dulu. Ibu juga tidak akan mengapa-apa kan Tiwi. Tenang saja, "ujar Darwin santai lalu bermain video game bersama Rio. jadilah Rio dan Darwin bermain video game hingga larut malam. Rio bahkan sengaja membawa pakaian ganti untuk sengaja bermain video game bersama Darwin. Rio pun orang tuanya sibuk bekerja sama seperti Darwin. di rumah hanya dirinya dan banyak orang asisten rumah tangga nya saja seperti itu juga rumah Darwin. Darwin dan Rio orang tua yang sama-sama sibuk bekerja mencari uang jadi anak anaknya suka sekali bermain video game. Hari Ini Mereka bermain video game di rumah Darwin, bisa jadi besok pun akan di rumah Rio. Jam sudah menunjukkan pukul Jam 9 malam Rio pun pamit untuk pulang. sebelum pulang dirinya pun menegaskan kepada Darwin untuk menjaga kekasih yang baru saja ditembaknya siang tadi. "jika kau sangat mencintai Tiwi, maka jagalah dia. apa kau tak tahu betapa kejamnya Ibumu itu kepada orang-orang miskin? jadi berhati-hatilah dan jaga lah kekasihmu itu," ucap Rio memperingatkan. "hei hei aku peringatkan kepadamu Rio jangan terlalu tegang seperti itu. itu kekasihku jadi urusanku Oke?" ujan Darwin bercanda. "Berhentilah bercanda Darwin dan lihatlah dengan benar. Kau harus selalu waspada. Suruhlah orang kepercayaan untuk menjaga Tiwi dari jauh. kau tak tahu apa saja yang bisa dilakukan ibumu untuk menyingkirkan Tiwi. termasuk memecat ibu Tiwi dari pekerjaannya. Kau tak inginkan Tiei jadi bersedih gara-gara ibunya tak lagi bekerja? ayahnya sudah lama meninggal dunia, Akau tak Inginkan Dia bertambah susah hidupnya gara-gara ibunya dipecat bekerja? "ujar Rio kembali memperingatkan kemudian masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan rumah mewah Darwin. Darwin hanya diam saja mendengar ucapan Rio tersebut. meskipun dia sering kali melihat dan mendengar ibunya begitu kejam kepada bawahannya, tetapi Darwin tak menyangka jika harus menjaga Tiwi juga. " Benarkah ibu akan melakukan apa saja kepada Tiwi karena aku berpacaran dengannya? ah Ibu. Kurasa ibu tidak akan menyentuh Tiwi. tapi ada benarnya juga apa yang dikatakan Rio. aku pun harus menjaganya. Aku tidak ingin dia terluka dan kesusahan gara-gara aku, "Darwin kemudian melangkah masuk kedalam rumahnya. sementara Ibunya sudah menyuruh sekretarisnya untuk selalu mengawasi Tiwi. jika Tiwi terlalu dekat bahkan terlalu berambisi mendapatkan Darwin maka sekretaris sudah diperingatkan untuk memperingatkan Tiwi. bahkan Bila perlu menjauhkan sejauh-jauhnya dari Darwin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD