DI ANTARA DUA PILIHAN

Aku lelaki normal. Tentu saja gairahku bangkit melihat pemandangan indah di depanku saat ini. Tubuh indah Asthari, perempuan yang baru saja kunikahi, terpampang nyata di hadapanku. Setiap lekuk indahnya seperti magnet menarik hasratku untuk segera menjamahnya. Bersatu dalam gelora menuju puncak kenikmatan.

"Mendekatlah, aku akan melakukannya dengan lembut dan cepat" ucapku serak menahan gejolak hasrat yang membara.

Asthari berjalan pelan sembari menangkupkan kedua lengannya menutupi dadanya. Percuma saja, bahkan kedua lengan mungil itu tak cukup mampu menutupi bagian indahnya yang cukup besar.

Kuturunkan tangan Asthari yang masih mencoba menutupi dadanya. Gegas ku usap lembut gundukan kenyal itu. Sungguh bulat sempurna, dan begitu lembut alami. Usapan lembutku berganti dengan remasan. Remasan berganti dengan kecupan.

"Achhhhhh....." desahan nikmat dari mulut Anthari semakin membakar gairahku.