Pesawat kertas

1232 Words

Sudah dua hari semenjak tragedi hari itu, tapi kondisi Anima belum kunjung pulih. Dokter kebingungan menghadapi sikap diam Anima. "Bagaimana kondisi cucu saya, Dok?" tanya kakek dengan raut wajah khawatir. Padahal kondisinya sendiri tidak lebih baik dari Anima. "Anda tidak perlu khawatir, tuan Lampauta. Kami akan berusaha memanggil Dokter Ines untuk mengajaknya bicara. Dia yang terbaik menangani kondisi seperti itu. Anda pun pasti tahu, nona sangat sulit diajak komunikasi!" Dokter selesai mengecek kondisi kakek, dia cukup kagum dengan laki-laki tua itu. Dalam keadaannya yang baru bangun dari koma, dia masih terus mengkhawatirkan cucunya. "Terimakasih, Dok. Tolong sembuhkan cucu saya. Dia satu-satunya yang kami miliki. Bahkan saya bisa meninggalkan dunia ini dengan tenang, asalkan cuc

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD