Dimana Anima sebenarnya?

1216 Words

Maya terus memperhatikan putrinya dalam diam. Dia tidak tahu lagi bagaimana caranya membuat Anima mengerti, betapa khawatirnya dia. Tapi anak itu malah terus memikirkan pekerjaannya. Tidakkah dia peduli, kalau orangtuanya hanya memiliki dia di keluarga ini? "Sayang, makanlah!" Galih mengejutkan Maya, karena Galih sejak tadi pun melihat arah tatapan sang istri, yang tidak lepas dari sang putri. "Aku sulit menelan makanan, tidakkah kamu mengerti? Putriku, putri kita satu-satunya dalam bahaya. Kamu belum berhasil menemukan penjahatnya. Tapi dia ingin bekerja!" Maya tidak bisa lagi menahan rasa sesak di dadanya. Kakek sampai menghentikan makannya karena teriakan sang menantu. Dia melemparkan tatapan pada Anima, cucunya itu bahkan hanya diam melihat mamanya menangis. "Aku tahu, tenangla

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD