Keuntungan menjadi wanita

1251 Words

Anima sedang menemani kakek di kamarnya. Membaca buku dan berceloteh tentang banyak hal. Sebenarnya hanya kakek yang banyak bicara, sedangkan Anima menjadi pendengar yang baik. "Mamamu hanya punya kamu, bukan hal aneh lagi untukmu. Kenapa tidak menurut saja pada kemauannya?" Kakek mendengar pertengkaran Anima dan Maya pagi tadi. Anima hanya diam. Karena tahu apapun yang dikatakannya tidak bisa dibenarkan. Tidak ingin menyakiti perasaan kakeknya, dia memilih bungkam. Tok-tok! "Nona, tuan Titan menunggu anda di ruang depan!" Pelayan mengatakan alasannya mengetuk pintu kamar tersebut. "Anak Bimantara itu, apa kalian memang sedekat itu?" Kakek sudah sering mendengar dari menantunya, dia sendiri tidak yakin cucunya memiliki kedekatan seperti itu. Tapi melihat betapa intensnya mereka be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD