Keberanian yang memicu kekesalan

1431 Words

Anima memperhatikan laki-laki yang tidur di pangkuannya. Pada awalnya Kaelan tertidur di sampingnya, tapi kemudian laki-laki itu dengan berani mulai menjadikan pahanya sebagai bantal. Kaelan yang mabuk agak lebih menggemaskan. Laki-laki itu mengomel beberapa hal tentang dirinya. Bahkan sesekali akan sedikit mengeraskan suara memarahinya. "Jangan terlalu dekat!" Anima mendorong kepala Kaelan agar tidak terlalu dekat dengan perutnya. Tidak mungkin untuk bisa membangunkan laki-laki itu, Anima hendak meminta salah satu anak buahnya untuk membantu mengurus Kaelan dan mengantarkan pulang. Tidak mungkin untuk membiarkannya tetap tidur di luar dengan udara yang semakin dingin. Saat mencoba mengangkat perlahan kepala Kaelan, dia sedikit menggeser duduknya, tapi saat itu tiba-tiba Kaelan mal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD