Rex berlari di sepanjang lorong dengan rasa takut yang teramat sangat hingga jantungnya terasa sakit. Kamar 254. Setelah bertemu dengan manager hotel dan mengancam akan membawa mereka ke jalur hukum jika benar terjadi tindak kejahatan di hotel ini, barulah Rex mendapatkan kunci kamar. ‘Dasar hotel si-alan! Aku pasti akan membuat perhitungan jika terjadi hal buruk pada Virsi!’ batin Rex penuh amarah. Namun semarah apapun dirinya, Rex sadar kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk melampiaskan amarahnya. Rex harus memastikan kondisi Virsi lebih dulu! Dengan tangan gemetar Rex menempelkan akses card ke pintu dan apa yang dilihatnya di dalam kamar membuat Rex meraung marah! Bagaimana tidak? Rex melihat sendiri kalau Virsi dalam keadaan terpojok, dengan pecahan kaca di tangannya! Berusa

